Jumat, 16 Oktober 2020

Menunda Berlibur Bersama Keluarga

Siapa yang tak jenuh berada di rumah hampir 6 bulan terakhir ini, tidak bebas pergi ke mana-mana. Tidak bisa pergi ke mall, pergi ke cafe, ataupun travelling dan berwisata bersama keluarga ke suatu tempat. Seandainya bisapun, rasa khawatir selalu menghampiri.  Takut kita yang ternyata membawa virus ataupun kita bisa terkena di tempat yang kita kunjungi. 

Ya, virus corona dalam sekejap merubah segalanya. Ekonomi, pariwisata, melakukan protokol kesehatan di setiap saat, dan lain sebagainya. Bekerja dari rumah, sekolah dari rumah dan meminimalisir untuk bepergian dan tetap berada dirumah, sehingga sebisa mungkin menghindari tempat-tempat yang dianggap ramai. 

Suatu ketika anak-anak saya bertanya kapan mereka bisa pergi ke pusat permainan yang ada di salah satu mall di kota kami. Rasa jenuh pun pasti menghampiri mereka. Namun yang bisa saya katakan adalah untuk sementara memang kita tidak bisa pergi ke sana karena situasi yang belum kondusif, apalagi untuk anak-anak.  

Ada satu kota yang ingin saya dan keluarga datangi yaitu kota Malang dan kota Batu. Saya lihat ada beberapa destinasi tempat wisata yang rasa-rasanya cocok untuk anak-anak. Seperti Musium Angkut, Jatim Park, Kawasan Gunung Bromo, kampung warna warni, taman wisata Batu Selecta dan masih banyak lagi. Terlebih kota tersebut juga memiliki udara yang dingin dan bisa menjadi pengalaman baru bagi anak-anak.




Kalau untuk saya pribadi, jika memang diijinkan pergi oleh Pak Suami dan ada rezekinya. Saya ingin solo traveller ke Jepang. Waktu itu pernah ada rencana ke Jepang namun tidak jadi karena satu dan lain hal. Di Jepang saya lebih tertarik untuk mengunjungi daerah yang masih asri baik itu suasananya ataupun bangunannya. Mungkin lebih ke daerah pinggiran Jepang dibandingkan harus ke pusat kotanya. 





Tapi selama situasi pandemi ini masih belum dikategorikan normal, memang lebih baik saya dan keluarga urungkan dulu rencana jalan-jalan kami. Untuk saat ini mungkin kami menyiapkan itineray nya terlebih dahulu atau bisa juga berwisata secara virtual, agar sudah tahu medan atau lokasi yang nanti akan kita kunjungi. Saat ini lumayan banyak kok tempat-tempat yang menyediakan layanan wisata virtual baik gratis ataupun berbayar.  Seperti saya yang ikut virtual tour bersama komunitas ISB dan Wisata Kreatif Jakarta ke Seoul beberapa waktu yang lalu. Bisa cek keseruannya di sini ya


#ODOPISB #ODOPDay9

Rabu, 14 Oktober 2020

Membuat List Pemasukan dan Pengeluaran, Bisa untuk Memantau Uang yang Ada



Sedari zaman kuliah sampai dengan saat ini, saya selalu terbiasa untuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran di awal bulan. Terlebih saya tipe orang yang cukup detail terhadap alur cash flow keuangan keluarga, dengan maksud supaya tetap terjaga dengan baik dan tidak over budget. Untuk pencatatannya yang mudah-mudah saja sih, dimana hanya ada keterangan untuk uang masuk dan uang keluar. Oh iya, saya masih mencatat secara manual dan saya juga download aplikasi finansial yang ada di playstore.


Terkadang anak saya suka komplain, karena mungkin dilihat saya terlalu selektif dalam membeli sesuatu. Lalu saya jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak bahwa bunda sedang belajar untuk bisa mengelola keuangan keluarga kita. Jangan kita membeli sesuatu namun ternyata barang tersebut sebenarnya tidak kita butuhkan. Hanya karena keinginan semata maka kita kalap untuk membeli barang tersebut. 

Kebutuhan adalah segala hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Keinginan adalah segala hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi tidak mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Belajar untuk memilah antara kebutuhan dan keinginan, jangan sampai keinginan berubah menjadi kebutuhan. 

Budget yang sudah saya terima, saya pisah-pisahkan sesuai dengan anggaran keuangan saya. Biasanya saya menggunakan amplop, jadi kalau butuh tinggal ambil saja. Atau sekarang juga banyak dijual wallet organizer kok kalau mau lebih enak lagi. Prinsip saya sebisa mungkin uang yang keluar tidak boleh lebih dari yang sudah saya plot, kecuali saya atau suami mendapatkan uang sampingan seperti hasil dari  jualan online atau bonus dari perusahaan.


Bagi saya dan suami, tidak ada uang istri atau uang suami. Selagi saya masih bisa produktif maka tidak ada salahnya untuk membantu suami dalam hal finansial. Penghasilan yang kami dapat biasanya sudah ada bagian-bagiannya, misalnya pendapatan yang saya terima itu untuk membayar cicilan rumah dan dana pendidikan anak. Sementara pendapatan suami untuk semua keperluan sehari-hari seperti belanja untuk makan sehari-hari, membayar listrik, beli gas, dll. Kita juga ada  budget untuk investasi, dana darurat, dan dana hiburan. 


Tips Mengelola Keuangan Agar Tercukupi :

·         Membuat Rencana Anggaran Rumah Tangga

Anggaran ini bisa seperti yang saya buat ya, kira-kira pendapatan bulan ini akan dialokasikan kemana saja. Bisa ke cicilan, dana darurat, dana pendidikan, investasi, kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder

·         Buat Laporan Keuangan Bulanan

Jadi saya itu selalu menyimkan struk setiap saya belanja. Untuk apa? untuk dicatat di laporan keuangan, sehingga saya tahu kemana saja uang tersebut digunakan selama ini. Dan juga saya bisa menganalisa kira-kira barang-barang apa sih yang sebenarnya tidak perlu saya beli di bulan berikutnya. 

·         No Kartu Kredit

Alhamdulillah sampai detik ini, saya tidak pernah punya kartu kredit. Kalau dibilang enggak tergiur setiap ada yang nawarin itu bohong banget, pasti tergiur karena bisa beli barang yang diinginkan dan dibayar bulan depan. Tapi kalau saya berfikir, untuk apa selama itu masih dalam kategori hutang. Ketika usia juga tidak ada yang tahu. Dan jika pembayaran kartu kredit kita tidak lancar yang ada malah akan merusak keuangan rumah tangga.

·         Punya Satu atau Dua Akun Bank

Dulu saya hanya punya 1 akun bank, dimana tabungan, dana darurat, dana hiburan jadi satu. Tapi lama kelamaan kok sepertinya tabungan saya terpakai juga ya. Maka dari itu saya membuka satu akun bank lagi dan semua tabungan saya alihkan ke situ. 

·         Cukupkan Rezeki Yang Ada

Ini yang menurut saya paling penting. Jika kita bisa menahan hawa nafsu untuk belanja berlebih, mengurangi hedonisme dan bersyukur atas rezeki yang sudah diterima. InsyaAllah kita akan bisa mengelola keuangan kita menjadi lebih baik.


Saya selalu percaya jika sebesar apapun pendapatan yang kita dapat, tidak akan pernah cukup jika pengeluaran kita juga besar. Jadi yang terpenting adalah menggunakan dengan bijak uang yang kita terima, mengelola uang yang tepat akan membantu untuk menata hidup menjadi lebih baik dan bisa membantu untuk menyiapkan segalanya di masa depan.



#ODOPDay8