Jumat, 27 Januari 2023
Belajar dari Siapapun, Kunci Menuju Kesuksesan
Jumat, 20 Januari 2023
Dikotomi Kendali Teori Stoikisme
Stoikisme
Stoikisme dalam kehidupan sehari-hari
“Manusia tidak memiliki kuasa untuk memiliki apapun yang dia mau, tetapi dia memiliki kuasa untuk tidak mengingini apa yang dia belum miliki, dan dengan gembira memaksimalkan apa yang dia terima.” - Filosofi Teras
Referensi :
https://www.qureta.com/post/filsafat-stoikisme-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari
Rabu, 18 Januari 2023
Belajar Mengolah Sampah Daur Ulang
Cara Mengolah Sampah Rumah Tangga
- Pertama kita harus memisahkan sampah yang bisa didaur ulang dengan sampah makanan.
- Menerapkan 3R; Reuse atau penggunaan kembali, Reduce atau mengurangi penggunaan produk yang akan menjadi sampah, dan Recycle mengolah sampah menjadi barang bermanfaat.
- Membuat Ecobrick, yaitu botol plastik yang diisi dengan plastik limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang nantinya bisa dipakai kembali.
- Mengurangi sampah sesuai kemampuan dan membawa kantung belanjaan sendiri. Mengurangi sampah misalnya dengan menghabiskan sisa makanan agar tidak terbuang atau membawa botol minum sendiri sehingga mengurangi sisa plastik.
Selasa, 17 Januari 2023
Proses atau Hasil?
"Nikmati dulu prosesnya biar bisa merasakan yang namanya kerja keras."
Menurut teman-teman mana yang lebih penting, proses atau hasil?
Kalau saya pribadi memilih proses. Proses jauh lebih penting dibandingkan hasil, karena itu adalah awal dari hasil yang kita dapatkan. Saya percaya bahwa proses yang baik akan menentukan hasil yang baik, maka kalau kita merasa hasil yang kita dapatkan dirasa kurang maka ada kemungkinan prosesnya ada yang belum maksimal kita lakukan.
Dengan adanya prosespun, kita akan bertemu dengan berbagai macam pengalaman dan pelajaran yang berharga. Memang terkadang suatu proses tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita, kadang kita juga bertemu dengan yang namanya kegagalan. Dimana ketika kita gagal rasanya ingin menyerah bukan, segala bisikan seakan terdengar jelas di telinga kita. "Sudah menyerah saja. Kamu gak akan pernah bisa mencapai hal tersebut". Tapi dengan itu mental akan tebih terlatih dan bisa menghargai hasil yang nantinya akan kita dapatkan.
Dan saya pun sering melalui proses ini. Salah satunya ketika saya merasa anak saya memiliki kendala dalam pelajaran, sementara saya melihat teman-temannya memiliki nilai yang baik dan bisa mengikuti pelajaran di kelasnya. Dengan keterbatasan saya karena bekerja dan baru pulang larut malam membuat saya merasa bersalah karena tidak bisa penuh memantau perkembangan pelajaran anak saya.
Sedari awal saya dan suami saya memang memiliki visi yang sama bahwa kami tidak mengutamakan nilai tetapi proses yang dilalui oleh anak kami ketika sekolah. Jika ia mengerti pelajarannya maka nilainya juga akan mengikuti. Saya bilang ke anak saya bahwa lebih baik nilai rendah daripada nilai bagus namun didapat dari hasil yang tidak baik. Saya terus meyakini diri saya bahwa anak saya pun pasti bisa, dan tidak terlalu memaksakan ia untuk terus menerus belajar.
Perasaan gagal dan sedih sudah pasti ada, namun saya terus berkomunikasi dengan anak saya terkait kendala pelajaran apa saja yang dirasa susah. Lalu saya coba cari tau dan kita buat rangkumannya untuk memudahkan anak saya ketika belajar. Perlu waktu lebih memang setelah saya pulang sekolah untuk bisa mereview kembali pelajaran anak di sekolah, harus saya lawan rasa kantuk dan letih yang mendera hehehe.
Proses tak selamanya indah, oleh karena itu kita harus tetap bersyukur dan jangan mudah menyerah, karena di balik kegagalan dan kesulitan yang kita alami ada kebaikan yang menanti.