Selasa, 15 Agustus 2023

14 Agustus 2023 : Selamat Jalan Tante Tersayang

Saya sangat meyakini bahwa datang dan pergi adalah suatu hal yang akan terjadi dalam kehidupan, kegembiraan kesedihan, kelahiran kematian. Meyakini bahwa setiap hal yang kita miliki adalah titipan sehingga ketika suatu saat sang pemilik hidup mengambilnya maka kita harus ikhlas merelakan. Dan saat ini, ikhlas menjadi salah satu hal yang sedang saya usahakan untuk dipahami. Mengsinkronisasikan kata iklas antara mulut dengan hati, dan itu tidak semudah yang saya fikirkan.

Tanggal 14 Agustus 2023 adalah hari yang tidak pernah saya bayangkan akan saya hadapi, hari dimana saya tidak bisa menahan air mata walau saya sudah bilang saya ikhlas. Hari dimana salah satu orang yang saya sayangi, yang merawat saya sedari kecil menghembuskan nafas terakhir disaat saya baru saja selesai menjaganya di rumah sakit. Hal ini terlalu cepat lek, Ni gak bisa...

Hari Minggu pukul 10.30 saya menjemput beliau di bandara Soekarno Hatta sehabis kepulangannya dari umroh, dikabarkan adik saya yang ikut dengan beliau bahwa kondisinya tidak stabil. Satu perkiraan saya kalau beliau belum makan, karena ada penyakit maag seharusnya beliau memang harus makan dengan frekuensi makan yang lebih sering dari biasanya walaupun hanya sedikit. Tapi setelah dikonfirmasi ternyata beliau terakhir makan ketika di bandara King Abdul Aziz, sebenarnya di pesawat dikasih makan namun bukan nasi. 

Masuk ke dalam mobil lalu tidur di pangkuan saya dan mengatakan bahwa lemas serta kaki bengkak, langsung saya beri makan walau sedikit. Tak lama kondisi agak sedikit baik walaupun masih lemas. Lalu beliau minta makan lagi di restoran tapi qodralullah kondisi beliau kembali lemas disertai muntah-muntah. Saya yang sudah pernah menghadapi kondisi seperti ini sebelumnya dengan beliau langsung membawanya ke salah satu RS di daerah Karawaci Tangerang. 

Hal yang saya infokan ke dokter adalah terlambat makan, namun ternyata beliau demam dan kakinya terlalu bengkak. Dokter mengobservasi sepintas apakah sering beliau mengalami bengkak seperti ini. Screening mulai dilakukan mulai dari cek darah, kolesterol, rekam jantung, cek ginjal dan Alhamdulillah semuanya baik. Namun tetap ada saran dari Dokter rawat inap karena trombosit turun dan mau diobservasi terkait paru dan juga jantung. Salah satu hal yang saya sesalkan adalah tentang keputusan saya untuk menunggu hasil di RS tersebut yang saya rasa terlalu lama. Kami masuk IGD pukul 13.30 dan baru mendapatkan hasil sementara terkait observasi jantung dan paru ini pukul 20.00 dan masuk kamar pukul 22.00. Saya meragukan segala keputusan yang saya buat di RS tersebut, seandainya saya bawa pulang saja ketika beliau sudah agak enakan sampai akhirnya kembali lemas karena tidak mendapat infus (tidak mendapat infus karena masih menunggu hasil ginjal). Karena beliau sangat ingin pulang, bercerita kepada kakaknya tercinta, bercerita kepada keponakan yang ia sayangi, bercerita tentang indahnya tanah suci.

Masuk kamar pukul 22.00, saya menjaganya sementara sampai nanti ada kakak yang menggantikan, karena saya harus menyiapkan perlengkapan sekolah anak saya untuk esok hari. Hal yang menjadi penyesalan saya lainnya adalah saya tidak mengiyakan dan memaksa ketika Ibu, orang yang sangat ingin tante saya temui untuk datang padahal Ibu sudah menawarkan untuk menjaga sementara. Namun karena saya berfikir kasian sudah tua harus mengurus orang sakit dan tante saya pun melarang jadilah saya tidak mengizinkan beliau untuk datang ke RS. 

Pukul 12 malam beliau meminta untuk buang air kecil, instruksi dari dokter adalah tidak boleh turun dan harus buang air kecil di pampers. Namun beliau mengatakan tidak bisa buang air kecil di pampes dan merengek minta ke kamar mandi walaupun sudah saya suruh buang air kecil di pampers saja, dan akhirnya saya mengiyakan mengantarnya ke kamar mandi. Saya tidak tau bahwa itu adalah kesalahan terbesar saya tidak memaksa beliau untuk baung air kecil di pampers. Ketidaktauan saya bahwa orang yang memiliki pembengkakan di kaki harus tetap di atas tempat tidur. 

Pukul 01.30 saya berganti shift dengan kakak, tidak sempat berpamitan ke beliau karena sedang tertidur lelap. Bergegas pulang sambil menahan kantuk yang teramat sangat. Sesampainya di rumah saya langsung beres-beres, menyiapkan perlengkapan sekolah dan perlengkapan yang harus saya bawa ke RS. Setelah selesai saya memejamkan mata, namun tak lama kakak menelfon pukul 02.10 mengabarkan bahwa tante tidak sadarkan diri dan sedang dilakukan pompa jantung. Panik, saat itu berdoa ya Allah tolong beri kesempatan buat beliau bertemu dengan keluarga. Namun Allah punya keputusan yang lebih baik, beliau dinyatakan meninggal pukul 02.30.

Menyalahkan diri sendiri, berandai-andai, meluapkan penyesalan. Terlalu cepat, sungguh terlalu cepat. Pulang dari RS disaat beliau tidur, dan datang ketika beliau sudah tidur untuk selamanya. Disaat itu baru penyesalan datang, orang yang sudah sangat terlalu baik ke keluarga, sayang sekali ke Aya dan Aisy, orang yang siap sedia setiap saat. Tapi saya merasa jarang memberikan waktu padahal gak sibuk-sibuk banget.

Terlalu banyak hal kebaikan Lek yang pengen ditulis tapi, Ni ga sanggup karena air mata terus mengalir. Tapi insyaAllah Ni belajar buat nerima. Ni bersaksi bahwa Lek orang baik. Terima kasih atas limpahan kasih sayang yang sudah diberikan sepanjang 37 tahun ini. Maafin Ni yang masih banyak kekurangan, insyaAllah surga menantimu Tante tersayang. Alfatihah...

Jumat, 28 Juli 2023

Konser L'arc En Ciel : Sebuah Penantian Panjang yang Indah



Ada salah satu band luar negeri yang saya suka sejak zaman saya SMA dulu sampai dengan sekarang. Ada yang tau band yang namanya L'arc En Ciel atau yang lebih dikenal dengan nama Laruku? Kalau ada yang tau berarti kita seumuran ya hehehe. Laruku adalah nama group musik Jepang beraliran J-Rock, beranggotakan Hyde, Ken, Tetsu, dan Yukihiro. Grup musik ini didirikan oleh Tetsuya pada Februari 1991 dan masih eksis sampai dengan saat ini. 

Saya termasuk orang yang tidak terlalu suka nonton konser, tapi waktu saya tau mereka akan konser di Jakarta pada tanggal 12 Mei 2012, rasanya bahagia luar biasa. Karena para fans sudah menanti hampir 20 tahun untuk mereka bisa datang ke Indonesia. Tanpa pikir panjang lagi saya langsung pesan tiket yang entah kenapa rasanya dulu pesan tiket konser tidak sesusah sekarang. Mungkin kalau saat ini mereka konser lagi di Jakarta, saya sudah hopeles duluan buat dapat tiket konsernya hahaha. Saya pesan tiket middle dan rasanya senang sekali ketika dapat slot untuk nonton konser. Udah gak kepikiran lagi gimana akomodasi pergi dan pulang yang penting dapat tiket dulu saja.

Waktu itu kebetulan saya sudah bekerja, dan Alhamdulillahnya atasan saya juga ternyata suka dengan Laruku dan dia juga berhasil dapat tiket. Alhasil kami berdua ijin pulang cepat agar bisa foto-foto dulu di booth nya Laruku. Sesampainya di sana antrean masuk sudah mengurai panjang, plus ternyata saya agak ribet karena harus mengurus karyawan yang mau keluar dari rumah sakit jadi harus menelfon pihak terkait. Itu agak lumayan bikin sebel sih karena saya bener-bener ga ada foto di boothnya Laruku.

Pukul 19.00 akhirnya saya bisa masuk venue, cari-cari tempat yang enak buat lihat Hyde dkk dan begitu openingnya langsung semua teriak histeris karena sebagus itu sih. Apalagi pas Hyde mulai naik ke panggung, dia totalitas sekali untuk kostum bajunya dan as always selalu tampil mempesona dengan usianya yang tak lagi muda hahaha. Energik, suaranya oke, visualnya, tata lampunya, semua dipersiapkan dengan sangat baik. Konser dimulai dengan lagu 'Ibara No Namida' dan 'Chase' dan mereka berhasil membius semua penonton untuk bernyanyi. 

Lumayan banyak sih lagu yang mereka bawakan, salah satunya lagu Hitomi No Juunin yang entah kenapa ya, dari dulu kalau liat MV nya tuh selalu nangis hahaha. Dan ada satu lagu dimana Hyde sukses menitikkan air mata yaitu lagu Forbidden Lover membuat kita para penggemar terhanyut dengan Hyde yang sangat menjiwai lagu tersebut. 

Tak lama tetesan air hujan turun, seiring dengan lagu 'Anata' yang kembali dinyanyikan Hyde, momen tersebut sangatlah menyentuh. Terakhir mereka menyanyikan lagi 'Niji' dan rasanya kami tidak mau mengakhiri konser ini, riuh teriakan 'Lagi..Lagi' seakan ingin menahan mereka untuk tinggal lebih lama lagi dalam konser yang entah kapan bisa diadakan lagi. Ini adalah salah satu konser terbaik yang pernah saya datangi, semoga suatu saat mereka bisa datang lagi ke Jakarta. See ya Larc En Ciel




Kamis, 27 Juli 2023

'Me Time' Singkat Namun Bermakna




Dalam beberapa bulan terakhir ini, entah kenapa saya merasa jenuh dengan rutinitas yang selalu sama setiap harinya. Pagi hari mempersiapkan anak berangkat sekolah, setelah semua selesai saya harus
prepare untuk berangkat ke kantor, berangkat menggunakan kereta commuter line yang selalu penuh setiap harinya. Di kantor menjalankan pekerjaan sampai sore, pulang kerja naik kereta lagi dan baru sampai rumah malam hari, setelah sampai pun terkadang ada pekerjaan rumah tangga yang harus dikerjakan. Besok paginya bangun dengan rutinitas yang sama.

Jenuh saya rasakan, sepertinya saya tidak bisa melakukan hal diluar rutinitas yang ada karena saya merasa waktu yang tidak ada. Yang saya khawatirkan jika ini berimbas ke pekerjaan ataupun hubungan saya dengan suami dan anak-anak dimana emosi yang tidak stabil dan mereka jadi pelampiasan. Akhirnya saya mencoba untuk menyusun hal apa saja yang membuat saya bisa setidaknya 'menyepi' sebentar untuk bisa melakukan hal yang saya sukai. 

Saya tipe orang yang multitasking yang sebenarnya multitasking ini tidak disarankan yaa karena disinyalir dapat berakibat buruk pada tubuh seperti memicu stress, mengganggu daya ingat atau bahkan bisa menurunkan kreativitas. Dan ternyata malah bisa menurunkan produktifitas dan performa dikarenakan konsentrasi dan fokus akan terpecah dan menjadikan performa menurun. Selain itu ada peluang membuat kesalahan dan mengharuskan  mengulang pekerjaan. Jadi saya berfikir bahwa saya harus mengurangi stress saya (yang saya rasa ini adalah awal dari kejenuhan yang saya alami) dengan tidak bekerja secara multitasking, dengan cara membuat list pekerjaan apa saja yang bisa saya kerjakan dan tubuh saya juga masih bisa untuk mengerjakan hal tersebut. Jadi tidak memaksakan diri untuk bekerja jika memang tubuh saya pun sudah lelah. 

Dengan adanya list prioritas yang saya buat, saya mendapatkan waktu luang yang memang tidak terlalu banyak namun bisa saya gunakan. Jadi waktu me time saya salah satunya adalah saya menyempatkan untuk chat dengan teman-teman saya, baik dengan teman yang biasa saya hubungi atau teman-teman yang sudah lama tidak saling menanyakan kabar. Kegiatan 'me time' ini memang tidak sampai keluar rumah karena pasti duo krucil akan ikut juga kemana ibunya pergi hehehe, jadi saya menggunakan media yang ada untuk bisa menanyakan kabar dari teman-teman saya. Kegiatan sekecil ini ternyata bisa membuat saya merasa senang karena mengetahui kabar dari kerabat dan teman-teman saya. 

Saya merasakan bagaimana jadi full time mom ketika corona kemarin karena adanya WFH yang diterapkan di perusahaan, dan ternyata sehetic itu dimana saya merasa 24 jam rasanya tidak cukup untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan kantor (case nya di rumah memang tidak ada ART ya). Dan jujur saya senang karena bisa lebih lama bersama anak-anak tapi juga membuat saya stress karena pekerjaan yang tidak ada hentinya. Dan memang  Me time menjadi salah satu kegiatan penting yang sesekali harus dilakukan oleh ibu. Sebab, meluangkan waktu untuk diri sendiri bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta terhindar dari depresi.