Jumat, 30 Juli 2021

Hadirkan Fortune Indonesia, Ekosistem Media Bisnis Baru dari IDN Media

 

William Utomo, COO IDN Media (Kiri) dan Winston Utomo, CEO IDN Media (Kanan)


Saat ini ada banyak sekali platform media yang menyajikan informasi-informasi yang bisa menambah wawasan kita mengenai banyak hal. Tentunya media yang memiliki konten positif, informatif, dan akurat. Salah satu media platform tersebut adalah IDN Media. IDN Media adalah sebuah perusahaan media berbasis teknologi dan platform konten yang menyasar para Millennial dan Gen Z di Indonesia sebagai target audiensnya, dengan lebih dari 70 juta Monthly Active Users (MAU). IDN Media juga memiliki visi mendemokratisasi informasi serta membawa dampak positif bagi masyarakat.

Nah, Ada kabar gembira nih dari IDN Media bagi kalian para penikmat media bisnis di Indonesia. Pada kuartal tiga 2021, IDN Media akan menghadirkan Fortune. Media Bisnis global terkemuka yang memiliki komitmen untuk menciptakan karya jurnalisme dengan standar akurasi, transparansi, dan legalitas yang tinggi di Indonesia. Fortune juga memiliki komitmen untuk mengungkapkan informasi paling hangat dan terpercaya. Sebagai media bisnis, target audiens Fortune tentunya adalah para pengambil keputusan, eksekutif, pebisnis professional, wirausahawan, dan pemimpin yang aspiratif. Padahal, di sisi lain, Fortune akan bergabung dengan ekosistem bisnis IDN Media, sebuah perusahaan media platform yang kita tahu memiliki target audiens para Millenial dan Gen Z.

CEO IDN Media, Winston Utama mengatakan bahwa Fortune dapat membawa #positiveimpact bagi para Millenial dan Gen Z. Seperti kita tahu bahwa Millenial dan Gen Z saat ini membawa dampak yang baik salah satunya bagi perkembangan perekonomian di Indonesia. Dimana mereka banyak menciptakan lapangan kerja baru, menciptakan UMKM, membuka perusahaan start up dan masih banyak lagi.

“Kehadiran Fortune ini pada dasarnya juga kami tujukan untuk Millennial & Gen Z yang memiliki ketertarikan seputar bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi, market research, dan keuangan, ya. Dengan terus memperhatikan akurasi dan kredibilitas informasi, kami ingin perkaya wawasan dan pengetahuan mereka,” terang Winston.

Ada 3 poin dimana Fortune dapat membawa #positiveimpact bagi para Millenial dan Gen Z terutama dalam bidang bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi, market research, dan keuangan.

1.    Informasi yang berkualitas

Saya selalu memilah media platform yang menyampaikan informasi yang berkualitas untuk saya baca. Jangan sampai informasi yang kita baca ternyata hoax atau berita bohong. Dan Fortune memiliki komitmen untuk memberikan informasi yang berkualitas dan terpercaya.  Target audiens utama Fortune adalah pebisnis professional, hal itu tidak mengurangi fokus IDN Media untuk memberikan informasi kepada Millenial dan Gen Z. Dengan hadirnya Fortune diharapkan para publisher yang ada di IDN Media mampu memberikan informasi yang lebih beragam untuk disajikan kepada para Millenial dan Gen Z. Millenial dan Gen Z dapat mendapatkan informasi dan pengetahuan seputar dunia bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi, market research, dan keuangan,

2.    Literasi terhadap aspek finansial

Belajar bisa dimana saja dan kapan saja, tidak peduli usia muda atau tua. Sepanjang hayat masih dikandung badan belajar tidak akan ada habisnya. Belajar tidak hanya didapat dari sekolah formal saja, ketika kita mendapatkan informasi yang berkualitas dan terpercaya itu juga merupakan salah satu yang bisa memperkaya wawasan dan pengetahuan seseorang. Dengan adanya Fortune diharapkan para Millenial dan Gen Z bisa mendapatkan informasi yang lengkap, akurat dan terpercaya. Terlebih kepada literasi mengenai aspek finansial dimana menurut Winston, aspek ini menjadi salah satu hal yang penting yang harus dipahami oleh Millenial dan Gen Z. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini tidak sedikit para millenial dan gen z yang masih menghabiskan uang untuk kesenangan dibandingkan untuk investasi, atau sekalinya mereka investasi, tapi tidak mencari tahu jenis investasi dan bagaimana profitnya. Maka dari itu edukasi dan literasi keuangan penting untuk dilakukan.

3.    Millenial dan Gen Z, Kolaboratif dan berjiwa wirausaha

Mewakili IDN Media, Winston percaya dan optimis bahwa generasi ini adalah generasi yang memiliki karakter kolaboratif dan berjiwa wirausaha. Para Millenial dan Gen Z adalah dua generasi yang bisa memberikan pengaruh terutama dalam bidang teknologi dan bisnis. Dengan karakteristik Millenial yang mampu menggunakan teknologi, dan karakteristik Gen Z yang ambisius, percaya diri serta berani mencoba sesuatu hal yang baru. Maka jika berkolaborasi akan menciptakan sebuah bisnis yang baik.

Fortune dan IDN Media akan saling melengkapi. Semoga informasi yang diberikan bisa menambah wawasan dan membuat para Millenial dan Gen Z ini semakin semangat dalam membuat terobosan baru khususnya dalam hal bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi, market research, dan keuangan.

 

 

Sabtu, 17 Juli 2021

Pencapaian Kecil Namun Berharga Ketika Pandemi Covid-19

 


Beberapa kali terlintas dalam benak saya untuk resign dari tempat saya bekerja dan menjadi full mom. Mengurus kedua anak saya dan fokus kepada usaha yang sedang saya rintis. Karena sebagai ibu terkadang saya merasa bersalah karena dirasa kurang bisa untuk mengurus kedua anak saya, tidak full mengetahui perkembangan mereka dan seringkali tidak bisa mengatur waktu. Ketika pulang kerja masih saja mengerjakan pekerjaan kantor, usaha saya pun terkadang terbengkalai karena ada saja pekerjaan kantor yang harus saya kerjakan. Karena memang saya merasa belum perlu merecruit seseorang untuk membantu mengurus usaha kecil yang sedang saya rintis, jadi semua masih saya yang kerjakan.

Lalu pandemi ini datang, membuat perusahaan tempat saya bekerja memberlakukan sebagian karyawannya untuk WFH (Work From Home) sesuai dengan instruksi pemerintah. Kami harus menyesuaikan peralihan dari bekerja dari kantor ke bekerja dari rumah, dan perubahan jam kerja menjadi salah satu hal yang harus disesuaikan diantara sekian banyak penyesuaian lainnya. 

Kenapa jam kerja? karena jujur saya memiliki kendala ketika bekerja pagi ke sore, dikarenakan ada saja hal yang tidak bisa membuat saya fokus. Entah itu karena anak-anak ataupun karena pekerjaan rumah yang belum saya selesaikan. (Fyi saya tidak bisa bekerja dengan tenang jika rumah belum rapi hehehe) Oleh karena itu biasanya saya bekerja malam hari setelah anak-anak tidur. Membalas email dan laporan yang masih bisa dikerjakan malam hari. Sampai dengan saat ini saya masih bekerja dari rumah, Sebelum PSBB Darurat saya hanya satu atau dua kali seminggu saja pergi ke kantor. Namun dengan PSBB Darurat yang diberlakukan pemerintah saat ini membuat saya kembali full bekerja dari rumah. 

Akhirnya selama 1.5 tahun ini saya merasakan bagaimana rasanya menjadi full mom, dan jujur saya senang. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi ibu rumah tangga itu tantangannya berat sekali, apalagi yang tidak memiliki ART (asisten rumah tangga) seperti saya.  Mengurus rumah, mengurus anak, mengelola emosi apalagi kalau tamu bulanan datang. Tak jarang rasanya saya lelah sekali, berantem dengan diri sendiri lalu berdamai kembali. Belum lagi dengan tuntutan pekerjaan yang harus lebih detail saya kerjakan karena khawatir ada miss komunikasi antar rekan kerja ataupun mengenai pekerjaannya. Saya banyak membuat todo list untuk memudahkan saya bekerja agar tidak lupa.

Tapi dari situ saya terus belajar bagaimana mengatur waktu, mendampingi anak saya belajar, mendengarkan cerita mereka. Terus menggali ide apa saja yang bisa saya dan mereka lakukan walaupun di rumah saja, terus belajar bagaimana membagi waktu antara bekerja, usaha, menjalankan hobi saya dalam menulis  dan juga menemani anak-anak bermain. Pandemi ini mengajarkan juga kepada saya mengenai hubungan interpersonal saya yang bisa dibilang kurang baik, namun pengalaman saya terkena Covid kemarin merubah segalanya. Mengajarkan kita untuk lebih kreatif, mencari penghasilan tambahan agar tetap survive di tengah perekonomian yang tidak menentu.

Doa saya dan juga doa seluruh warga di Dunia berharap bahwa pandemi ini segera selesai. Kami rindu untuk berjabat tangan, rindu untuk berpelukan, rindu bertamasya bersama keluarga, rindu berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan kepada orang-orang yang sedang berjuang di masa yang sulit ini. Para tenaga medis, relawan, guru, para pejuang rezeki yang memang harus mencari nafkah di luar rumah. Jangan lupa untuk menerapkan 5M dan menjaga kesehatan. Mari kita saling jaga sesama.

Jumat, 16 Juli 2021

Cara Mudah Bersosialisasi Di Masa Pandemi

Pandemi ini sungguh mengkhawatirkan dalam beberapa minggu belakangan ini. Lonjakan kasus Covid-19 membuat para Nakes kewalahan, IGD penuh dan bahkan harus waiting list. Banyak sekali pasien yang tidak mendapatkan ruang IGD dan ruang isolasi walaupun mereka sudah dalam keadaan lemah dan butuh penanganan. Bahkan tadi saya lihat di berita, ada pasien Covid-19 yang meninggal di kursi roda saat menunggu penanganan. RS kewalahan karena keterbatasan alat dan Nakes yang juga tumbang karena terpapar virus. Berdasarkan update data harian yang didapat dari halaman covid19.go.id per tanggal 16 July 2021 bahwa pasien yang terkonfirmasi positif sebesar 2.726.803, pasien sembuh 2.176.412 dan meninggal 70.192. 

Jujur hal ini membuat saya khawatir jika harus keluar rumah. Ketika pergi ke pasar untuk berbelanja keperluan mingguan, ketika harus mengantar barang, ataupun bekerja. Namun dengan adanya PPKM Darurat yang berlaku dari tanggal 05 Juli - 20 Juli 2021 diharapkan mampu menekan penyebaran Covid-19 di Jawa dan Bali. Perusahaan juga dituntut untuk memberlakukan WFH bagi yang tidak termasuk ke sektor essensial dan kritikal.  Menurut saya saat ini, tetap di rumah merupakan pilihan yang terbaik. Namun untuk para pejuang rezeki yang harus mencari nafkah di luar sana, semoga selalu dilindungi. Karena masih banyak orang yang juga terdampak dari adanya PPKM Darurat ini, semoga ada titik tengah yang bisa menguntungkan bagi warga yang terdampak dan pemerintah.

Tentunya pandemi ini juga berdampak pada cara kita bersosialisasi. Yang tadinya kita masih bisa bertemu dengan teman, rekan kerja, saudara walaupun dengan prokes yang tetap harus dijaga. Kini harus benar-benar diminimalisir kontak langsung dengan orang-orang. Agar saya masih bisa produktif dan tetap bersosialisasi dengan teman-teman walaupun di rumah saja. Ada beberapa cara yang saya lakukan untuk tetap menjaga silaturahmi dengan mereka.

1. Video Call atau Zoom
Pasti beda rasanya jika kita bertemu secara virtual dengan langsung bertatap muka. Namun selama pandemi masih tinggi saya rasa hal tersebut adalah salah satu cara terbaik untuk tetap menjalin silaturahmi. Sama-sama saling menjaga, khawatir salah satu dari kita ada yang terpapar jika kita melakukan kontak langsung. Biasanya saya menjalin komunikasi melalui video call dan zoom. Melepas kangen dengan saudara, teman, ataupun berkenalan dengan teman-teman baru dari komunitas ataupun dari sekolah. 

2. Mengirimkan kebutuhan bagi teman yang sedang isolasi
Biasanya jika saya mengetahui ada teman yang sedang melakukan isolasi mandiri, saya akan kirim beberapa bahan pangan setidaknya sebagai tambahan makanan selama mereka melakukan isolasi mandiri. Pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri sangat membutuhkan bantuan dari lingkungan sekitar, karena mereka tidak bisa kemana-mana,

3. Membeli kebutuhan rumah tangga kepada teman yang berjualan
Kita paham sekali bahwa pandemi ini berdampak kepada semua sektor, menurunkan penghasilan dan banyak sekali PHK. Maka dari itu biasanya jika saya membutuhkan suatu barang atau makanan, biasanya saya akan membeli dari teman yang berjualan. Selain membantu perekonomian mereka saya juga bisa menjalin komunikasi dan merekomendasikan kepada teman-teman lain agar mereka juga bisa membeli barang tersebut.

4. Mengikuti kursus
Ini sudah saya lakukan semenjak awal pandemi, ada beberapa kursus yang saya ikut. Selain mendapat ilmu, saya juga bisa mendapatkan teman baru.

5. Posting di twitter, instagram dan facebook
Memberikan komentar positif atau sekedar menanyakan kabar ketika mereka sedang update status bisa menjadi salah satu cara untuk kita bisa tahu keadaan mereka. Begitupula dengan saya, sesekali saya posting di twitter, instagram dan facebook ataupun menulis di blog. 

Ada banyak cara untuk tetap bisa bersosialisasi di masa pandemi tanpa harus melakukan kontak langsung.  Bosan dan jenuh pasti ada, namun itu adalah salah satu cara untuk membantu pemerintah dan Nakes untuk menekan penyebaran Covid-19. Kalau memang harus keluar rumah selalu terapkan protokol 5M. 











Minggu, 11 Juli 2021

Berbagi dan Peduli, Salah Satu Kunci Kebahagiaan

Sukses dan Bahagia


Apa definisi bahagia dan sukses menurut kalian?


Punya banyak uang? 
Punya jabatan tinggi dan gaji bagus?
Karir yang baik di suatu perusahaan?


Mungkin inilah contoh jawaban cepat jika kita bertanya apa arti sukses dan bahagia menurut sebagian orang. Beberapa mengira sukses adalah memiliki banyak uang sehingga apapun yang kita inginkan bisa tercapai. Menurut saya ada benarnya juga jika kita menilik dari sisi materi, karena tak bisa dipungkiri bahwa kita memang butuh uang untuk bisa membiaya semua keperluan sehari-hari. 

Pengertian Sukses

Bagi saya definisi sukses itu relatif, tiap pribadi memiliki pendapat dan parameter yang berbeda dalam mengukur kesuksesannya. Seorang wanita karir misalnya merasa bahwa dia akan sukses kalau berhasil dalam promosi jabatan yang sedang diadakan di perusahaannya, namun ada juga seorang mahasiswa yang baru lulus merasa sukses karena sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan yang sudah diinginkan sejak lama. 

Bagaimana seseorang bisa dikatakan sukses? Tentunya karena dia sudah berusaha maksimal untuk mencapai apa yang dia inginkan. Melewati berbagai tantangan dan proses yang tidak sebentar, menerima kegagalan sebagai bagian dari kesuksesan yang tertunda. Kesuksesan adalah belajar, yang harus disertai dengan kedisiplinan, komitmen serta konsisten. Kesuksesan yang kita terima pasti akan membawa rasa bahagia, sangat tidak mungkin orang yang mencapai apa yang dia inginkan tidak merasakan bahagia dan senang.

Bahagia dan Sukses Versi Saya

Bagi saya pribadi, bahagia adalah ketika kita bisa peduli terhadap lingkungan sekitar. Melakukan hal-hal yang bermakna. Dan sukses adalah ketika kita bisa menaklukkan tantangan dan masalah yang sedang dihadapi. Selalu berproses dan belajar untuk bisa menaklukkan ketakutan akan suatu hal, menaklukkan pemikiran yang negatif dan bisa berdamai dengan diri sendiri. 
"Kebahagiaan bukan melakukan hal-hal yang menyenangkan. Kebahagiaan adalah melakukan hal-hal yang bermakna." Maxime Lagacé
Dari sekian banyak kesuksesan 'kecil' yang saya rasakan, baru-baru ini saya belajar dan menerima kembali arti kesuksesan yang bisa menjadi pelajaran untuk saya. Bulan Juni 2021 kemarin adalah bulan yang sangat menguras tenaga dan fikiran. Dikarenakan kedua orang tua, adik dan tante saya positif Covid-19. Saya pun juga terpapar Covid-19 karena beberapa hari sebelumnya ada kontak erat dengan Ibu saya. Setelah kami dinyatakan positif kami pun melakukan isolasi mandiri. Beberapa hari setelahnya kondisi Ibu saya bisa dikatakan tidak baik, batuk yang lumayan parah, lemas, pusing dan tidak nafsu makan membuat kami harus segera bertindak.

Ditengah peningkatan Covid-19 seperti sekarang ini, mencari Rumah Sakit bukanlah suatu hal yang mudah. Walaupun saya sudah mendaftar di salah satu Rumah Sakit di daerah Tangerang beberapa hari sebelumnya (saya lakukan ini karena khawatir melihat ibu yang mulai lemas) namun RS tersebut masih belum bisa menerima pasien karena penuh. Akhirnya adik saya mendatangi beberapa Rumah Sakit yang bisa menerima Ibu saya setidaknya bisa pendapatkan penanganan terlebih dahulu namun nihil.

Ditengah perasaan yang hampir putus asa, akhirnya saya dihubungi oleh pihak Rumah Sakit tempat saya mendaftar sebelumnya dan menginformasikan bahwa Ibu saya bisa masuk ke Rumah Sakit tersebut. Dan mulailah proses belajar dimulai kembali, dimana saya dan adik-adik saya harus menyetujui Ibu saya dirawat di ruang isolasi dengan membuat surat pernyataan, belum lagi setiap hari harus memberikan semangat kepada Ibu saya untuk bisa sembuh, menaklukkan rasa cemas dan khawatir jika tiba-tiba ada telefon dari Rumah Sakit. Dan yang terakhir kami harus mencari plasma konvalesen oleh Rumah Sakit.

Jujur saya merasa saya adalah orang yang tidak baik dalam segi hubungan interpersonal, dan tanpa saya sadari ternyata saya memiliki support system yang luar biasa baiknya. Ketika saya kebingungan mencari plasma konvalesen, saya dibantu oleh teman-teman saya. Mereka memberikan informasi dan meneruskan kebutuhan saya kepada teman-teman mereka. MasyaAllah saya merasa tersentil karena terkadang cuek untuk sekedar menanyakan kabar ataupun menyapa mereka.

Sampai akhirnya saya merasa bahwa saya telah sukses dan bahagia karena saya bisa melewati proses ini, melewati cobaan yang telah diberikan Allah. Diberikan kemudahan yang tak terkira. Alhamdulillah Ibu saya sudah pulang ke rumah dengan kondisi yang jauh lebih baik walaupun masih dalam tahap pemulihan. Hubungan interpersonal saya dan teman-teman pun menjadi lebih baik.

Berbagi dan peduli, itu adalah salah satu hal yang akan membuat kita bahagia...



Rabu, 07 Juli 2021

Menerapkan Protokol Kesehatan Dimulai dari Lingkungan Keluarga


Berbicara mengenai Covid-19 memang tidak ada habisnya. Sudah setahun lebih pandemi ini melanda bahkan di bulan Juni-Juli tahun 2021 ini gelombang kedua covid menyerang Indonesia. Varian baru Covid-19 bermutasi lebih banyak lagi. Katakanlah varian delta, varian kappa, varian lamdta dan masih ada beberapa varian lainnya. Membuat kita harus lebih extra untuk menjaga protokol kesehatan (prokes) dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui konsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga fisik minimal 30 menit sehari, istirahat cukup, mengelola stres,

 


Hal yang sering digaungkan semenjak awal pandemi adalah bagaimana kita untuk selalu bisa menjaga protokol kesehatan (prokes). Selalu menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan). Namun saat ini digaungkan kembali gerakan 5M dimana gerakan ini sebagai pendukung dari 3M. Gerakan 5M adalah memakai masker, mencuci tangan di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.  Ini adalah gerakan yang harus dipatuhi oleh semua kalangan, menerapkan semua 5M pencegahan Covid-19 diharapkan mampu meminimalisir penyebaran Covid-19 yang semakin merajalela. Walaupun saat ini pemerintah sedang menggencarkan pemberian vaksin namun gerakan ini harus terus dilakukan agar menjadi kebiasaan baik.

 

Penularan Covid-19 sangat mudah terjadi. Hanya melalui percikan cairan yang tidak terlihat dari mulut atau hidung, maka droplet atau cairan penderita akan berpindah dari satu orang ke orang lainnya. Cluster keluarga adalah salah satu dari sekian banyak cluster yang mudah ditulari Covid-19. Biasanya dikarenakan ada anggota keluarga yang terpapar virus corona di luar rumah, kemudian berinteraksi dengan keluarga yang lain tanpa menyadari membawa dan menularkan virus. Padahal dalam cluster keluarga sangat rentan karena adanya anak-anak, ibu hamil dan lansia yang mudah terpapar Covid-19.

 

Maka dari itu perlu extra tindakan untuk bisa menekan penyebaran Covid-19 di dalam keluarga. Selain wajib menerapkan 3M, ada beberapa hal yang saya terapkan di dalam keluarga guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Misalnya membawa tas belanjaan sendiri, mencuci barang-barang yang habis dibeli dari swalayan (kalau saya setiap membeli kemasan seperti snack, selalu saya cuci terlebih dahulu),  langsung mandi setelah berpergian sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga di rumah, menjaga kebersihan rumah dan membersihkan benda yang sering disentuh secara berkala. Saya juga sudah jarang sekali makan di resto atau tempat makan, biasanya saya selalu take away agar lebih aman.

 

Sebagai informasi bahwa Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)  bekerja sama dengan Satgas Covid-19 membuat protokol kesehatan keluarga dimana isinya adalah panduan pencegahan Covid-19 di level rumah tangga. Panduan lengkap dalam protokol kesehatan keluarga tersebut telah dirilis oleh Kementerian PPPA pada Jumat, 9 Oktober 2020. Dan protokol ini disusun oleh Kementerian PPPA bersama Kemenkes, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), demikian dilansir laman covid1-19.co.id, Untuk dokumen mengenai protocol kesehatan keluarga ini bisa diakses di Protokol Kesehatan Keluarga


Mari sama-sama kita menjaga diri dan keluarga kita dengan tetap di rumah saja. Untuk para pejuang rezeki yang harus bekerja di luar rumah, tetap harus menjaga protokol kesehatan ya. Bersama-sama kita membantu para tenaga kesehatan agar mereka bisa berkumpul kembali bersama keluarga. Entah sampai kapan pandemi ini akan usai namun kita tetap harus optimis, semoga semua akan kembali normal, bisa lagi ke sekolah, ke taman bermain tanpa harus waswas. Semoga roda perekonomian kita pun kembali normal seperti sedia kala.


Selasa, 06 Juli 2021

Self Love Untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Pic : Pinterest



Seiring dengan perjalanan hidup, pasti tak selalu berjalan mulus. Ada senang namun juga ada sedih. Kadang ketika kita berada dalam kondisi yang tidak kita inginkan, kita menyalahkan keadaan atau malah menyalahkan diri sendiri. “Ah seandainya aja situasinya seperti ini”, “Kok gw gini ya, ambil keputusan mudah aja ga bisa”, “Kok hidup gw gini-gini aja ya”. Dan banyak sekali perkataan-perkataan dalam diri sendiri yang akhirnya menimbulkan pikiran negatif, mudah menyalahkan, dan memiliki mental health (kesehatan mental) yang buruk. Hal tersebut salah satunya bisa disebabkan karena kita tidak memiliki kemampuan untuk mencintai diri sendiri atau self love yang baik.


Self love memiliki pengertian bagaimana diri kita menerima setiap kondisi dan mampu memberikan apresiasi disaat kita bisa mengambil keputusan. Self Love adalah bagaimana kita bisa menghargai diri sendiri, berteman dan berdamai dengan dirinya sendiri dan memberikan penghargaan kepada diri sendiri karena sudah bisa menjalani segala masalah yang datang silih berganti. Namun perlu diingat, self love yang berlebihan dikhawatirkan akan mengarah kepada narsisme yaitu terlalu mencintai diri sendiri sehingga menimbulkan sikap egois, tidak berempati, terlalu mengagung-agungkan diri sendiri dan menganggap dirinya paling benar.


Self love erat kaitannya dengan kesehatan mental. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika kita memiliki pemikiran yang selalu negatif, maka akan sangat mungkin berpengaruh terhadap kesehatan mental kita. Memiliki gangguan suasana hati, kemampuan berfikir serta kendali emosi yang akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Sementara orang yang memiliki kesehatan mental yang baik dapat menggunakan kemampuannya secara maksimal dalam menghadapi hidup serta menjalin hubungan positif dengan orang lain. Lebih mudah untuk berpikir positif, termasuk saat marah, kecewa, atau sedih, karena hal tersebut adalah bentuk dari penerimaan diri.

 

Menurut Prof. Dr. Mustafa Fahmi pengertian kesehatan jiwa (mental) ada dua, yaitu: pertama, kesehatan jiwa adalah bebas dari gejala-gejala penyakit jiwa dan gangguan kejiwaan. Kedua, kesehatan jiwa adalah dengan cara aktif, luas, lengkap tidak terbatas, ia berhubungan dengan kemampuan orang yang menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakat lingkungannya, hal itu membawanya kepada kehidupan yang sunyi dari kegoncangan, penuh vitalitas.( Mustafa Fahmi, Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat; Bulan Bintang; Jakarta; cet 1; 1977).

 

Cara Untuk Bisa Mencintai Diri Sendiri

  • Self Talk

Saya menggunakan cara ini untuk bisa berdamai dengan diri sendiri. Disaat kondisi mental saya tidak bagus, saya biasanya melakukan self talk. Saya bertanya kepada diri saya sendiri kenapa harus ada seperti ini, instrospeksi hal-hal mana yang bisa saya rubah sehingga akhirnya bisa berdamai dengan diri sendiri dan menerima segala keadaan yang tidak mengenakkan. Dengan cara ini menurut saya lebih bisa untuk mengenali diri sendiri, seperti apa impian yang ingin dicapai, kekuatan dan kelemahan apa yang kita miliki.

  • Me Time

Dengan segala rutinitas yang ada, menurut saya me time adalah salah satu cara untuk cukup baik untuk bisa belajar mencintai diri sendiri dan menjaga kesehatan mental. Me Time adalah meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri. Nah kalau buat ibu-ibu seperti saya, me time di kamar mandi atau pun baca buku sambil minum teh itu bisa jadi mood booster. Me time bisa dilakukan di dalam atau luar rumah, seperti berolah raga, jalan-jalan di taman. Namun di masa pandemi seperti saat ini kita harus cari cara yang aman untuk bisa melakukan me time di luar bersama keluarga

  • Accept your self

Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan berbeda-beda, bahkan untuk anak kembar sekalipun pasti memiliki sifat yang berbeda. Belajar untuk menerima diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan serta fokus terhadap kekuatan dan tujuan kamu akan memudahkan kamu untuk bisa mencintai diri sendiri. Jangan memikirkan pendapat orang lain. Dengan begitu kamu lebih termotivasi dalam menjalani hari. Just be your self.

  • Menuliskan hal atau pemikiran negatif
Salah satu hal yang bisa dilakukan disetiap minggunya adalah meluangkan waktu untuk bisa mencatat hal-hal / pemikiran negatif yang mengganggu. Apa saja misalkan mengenai kebohongan, hukuman terhadap diri sendiri, meremehkan diri sendiri dan sebagainya. Karena tindakan ini dapat membantu kita untuk menghadapi hal-hal negatif dengan cara yang baik. Sehingga kita juga bisa memiliki kesehatan mental yang baik
  •  Bersyukur dan berterima kasih

Hal yang paling penting adalah kita harus selalu bersyukur atas segala pemberian Tuhan YME sekecil apapun itu.  Segala hal yang terjadi baik buruknya pasti selalu ada hikmah yang bisa diambil. Karena bersyukur adalah tentang menyadari bahwa kita sedang bertumbuh dan mengapresiasi usaha keras yang sudah kita lakukan. Bersyukur adalah tentang merayakan keberhasilan kecil untuk capaian yang lebih besar. Bersyukur justru diperlukan untuk membuat kita ingat bahwa tidak ada usaha yang sia-sia


Belajar mencintai diri sendiri adalah sebuah proses. Tidak mudah namun bisa dilakukan asalkan konsisten.  Share yuk cara mencintai diri versi kamu di kolom comment yaaa. 


Sabtu, 03 Juli 2021

'Mengejar' Donor Plasma Konvalesen


Belakangan ini teman-teman saya banyak yang sedang mencari plasma konvalesen, baik untuk keluarga ataupun untuk temannya. Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi. Jadi, donor darah plasma konvalesen adalah donor darah dari penyintas Covid-19 untuk membantu pasien lain yang belum sembuh dari corona. Untuk lebih jelasnya silahkan klik Plasma Konvalesen.
Dan saya tidak menyangka bahwa saya menjadi salah satu orang yang mencari plasma konvalesen ini untuk Ibu saya yang sedang di rawat di RS. Bunda Sejati Tangerang.

Hari itu Senin, tanggal  28 Juni 2021 pukul 6.00 WIB handphone saya berbunyi. Ternyata Ibu saya yang menelfon,  terus terang saya merasa deg-degan jika ada telefon dari rumah sakit. Tak berapa lama terdengan suara di seberang sana yang masih terdengar lemah, mungkin karena masih memakai oksigen. "Mba, sudah bangun? ini Ibu mau kasih kabar kalau Dokter tadi suruh Ibu untuk cari plasma konvalesen, Ibu butuh 2 kantong plasma".

DEGG!... ini sama sekali bukan kabar yang ingin saya dengar.

Saya tahu betapa tidak mudah mencari pendonor yang mau menyumbangkan plasma tersebut, terlebih lagi banyak persyaratan untuk bisa mendonorkan plasma konvalesen. Apakah saya bisa? sejenak saya terdiam sampai akhirnya suara di seberang sana berkata "Bisa kan mba?". Tak perlu menunggu lama saya menjawab "Bisa bu, Ibu tenang aja. InsyaAllah Ni akan dapet plasmanya. Tugas ibu cuma terus semangat sembuh aja ya, dan jangan lupa doain Ni supaya bisa cepet dapat donornya". Lalu Ibu pun berkata "Iya kabarin ya mba, biar Ibu tenang". Dan beliau menutup telefonnya.

Saya menarik nafas panjang, mulailah saya menelfon kedua adik saya untuk menceritakan masalah ini dan respon mereka pun sama seperti saya tadi. Bingung.. namun kami harus bergerak cepat. Saya dan adik-adik saya mulai membagi tugas, mencari tahu apa saja syarat pendonor plasma konvalesen ini. Membuat iklan seadanya dan memasang di semua media sosial yang kami punya. Status WA, facebook, instagram, linkedin. Banyak teman-teman kami yang mulai menshare kembali iklan yang saya buat ataupun memberikan informasi terkait dengan cara mendapatkan plasma ini. 

Saya pun sudah meminta bantuan ke PMI dan komunitas - komunitas terkait dengan donor plasma ini seperti plasmahero, blood for life, aksi donor plasma dan beberapa komunitas lainnya. Namun stok plasma di mereka juga tidak ada karena permintaan plasma yang sedang meningkat beberapa minggu terakhir ini, jadi saya pun tidak bisa berpangku tangan saja menunggu mereka mendapatkan plasma untuk saya. Saya pun harus mencari pendonor juga supaya cepat.

Selama 2 hari saya terus saja posting mengenai kebutuhan saya akan plasma tersebut. Dan betapa senangnya ketika ada 2 orang yang mau untuk mendonorkan plasmanya untuk Ibu saya.  Mereka tiba-tiba menghubungi saya karena melihat iklan yang dishare oleh teman-teman saya. 
Langsung kami janjian untuk datang ke PMI Kota Tangerang, namun memang bukan rezeki saja karena 1 orang pendonor tidak lolos karena memiliki pembuluh darah yang kecil dan 1 lagi tidak lolos untuk hemoglobinnya sehingga tidak bisa melanjutkan untuk donor plasma.  Saya pun pulang ke rumah dengan perasaan yang tidak menentu.

Saya merasakan sedih dan bingung yang luar biasa. Harus kemana lagi saya mencari donor plasma ini? sementara proses untuk plasma ini bisa sampai ke Ibu saya pun juga akan memakan waktu lagi.  Saya pasrah, malam itu saya berdoa semoga dimudahkan segalanya. Meminta kepada Allah agar menguatkan saya supaya saya terus berusaha, untuk Ibu saya. Dan MasyaAllah, selepas saya berdoa, ada yang menginfokan di group komunitas donor plasma yang saya ikuti bahwa ada kelebihan plasma untuk golongan darah yang saya cari di Kota Tangerang. Dengan tangan yang gemetar saya pun langsung menelfon pendonor tersebut. 

Allahu Akbar!  Alhamdulillah masih tersedia 2 kantong plasma yang sudah siap, tanpa pikir panjang saya pun janjian untuk bertemu dengan pendonor di PMI Kota Tangerang untuk mengetahui prosedur selanjutnya untuk saya bisa mendapatkan plasma tersebut. MasyaAllah tak henti-hentinya saya berterimakasih kepada Sang Pemilik Nyawa, Allah membantu melalui orang-orang baik seperti Bapak ini. Fyi, Bapak ini ternyata seorang sukarelawan yang dengan rutin mencarikan pendonor plasma. Dan kebetulan pula adiknya memiliki circle pertemanan yang banyak sehingga ada saja yang mau untuk mendonorkan plasmanya. Saya berdoa semoga Bapak beserta keluarganya selalu diberikan kesehatan dan perlindungan dari Allah SWT.

Saat ini plasma tersebut masih diproses di PMI karena memang ada prosedur yang harus mereka lakukan seperti mencocokkan dengan sampe darah Ibu, infonya butuh 2 hari untuk prosesnya. Namun alhamdulillahnya kondisi Ibu juga semakin membaik. Sehingga jika memang progressnya semakin baik maka semoga tidak usah disupply oleh plasma ini, jadi plasmanya bisa diberikan ke orang yang lebih membutuhkan. 

Dengan adanya kejadian ini saya belajar, bahwa kita harus terus berbuat baik walaupun itu hal yang kecil. Aware terhadap lingkungan dan lebih care terhadap orang lain. Teman-teman saya membantu saya untuk bisa mendapatkan plasma tersebut, padahal bisa dibilang saya adalah orang yang memiliki hubungan personal yang buruk (dalam arti tidak pernah intens untuk berkomunikasi dengan mereka). Namun mereka berbaik hati dan memberikan informasi dimana saya bisa mendapatkan plasma konvalesen ini.  

Dan ketika di titik tidak tahu harus berbuat apa lagi, maka jangan lupa ada Allah yang selalu memberikan kita pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka. 

Jumat, 02 Juli 2021

Plasma Konvalesen, Salah Satu Metode Untuk Penyembuhan Pasien Covid-19

Source : MI

Dalam sebulan ini terjadi peningkatan permintaan plasma konvalesen , dikarenakan jumlah pasien Covid-19 yang terus meningkat tajam membuat plasma konvalesen ini menjadi barang yang cukup langka. Stok di PMI dan di Rumah Sakit pun rata-rata sudah kosong, mereka pun kesulitan dalam mencari pendonor yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.

Apa Itu Plasma Konvalesen? 

Plasma konvalesen adalah plasma (cairan darah) yang mengandung antibodi yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi. Sedangkan, donor plasma konvalesen adalah seseorang yang telah terdiagnosa covid-19 dan sudah 14 hari dinyatakan sembuh, ditandai dengan hasil pemeriksaan swab menggunakan RT-PCR sebanyak 2 kali negatif dan bersedia menyumbangkan plasmanya secara sukarela.

Plasma konvalesen ini bisa diberikan kepada pasien covid-19 untuk keluhan sedang - berat. Namun ada juga pasien dengan keluhan ringan diberikan plasma ini, tergantung kepada hasil pemeriksaan dari Dokter. Metode plasma konvalesen ini diklaim sebagai salah satu pengobatan yang efektif untuk membantu para pasien covid-19 dikarenakan membantu meningkatkan antibodi dan menurunkan jumlah virus pada penderita covid-19.

Syarat Donor Plasma Konvalesen

Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi bagi para pendonor jika ingin mendonorkan plasma konvalesen :
1. Sudah dinyatakan sembuh oleh rumah sakit
2. Berusia 18 -60 tahun
3. Berat badan minimal 55 kg
4. Diutamakan laki-laki. Jika pendonornya adalah wanita maka syaratnya adalah belum pernah hamil, melahirkan ataupun keguguran
5. Pernah terkonfirmasi covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh min. 14 hari 
6. Tidak memiliki gejala/keluhan dalam waktu min. 14 hari setelah dinyatakan sembuh
7. Tidak menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir
8. Tidak memiliki penyakit komorbid (Hipertensi, Diabetes, Jantung, Autoimun, Ginjal, Tuberkolosis, Penyakit Paru, dsb)
9. Pemeriksaan tanda vital yang normal yakni tekanan darah systole 90-160 mmHg, tekanan darah diastole 60-100 mmHg, denyut nadi sekitar 50 sampai 100 kali per menit, dan suhu tubuh kurang dari 37 derajat celsius.
10. Memiliki kadar Hemoglobin lebih dari 13.0 g/dL untuk pria dan lebih dari atau sama dengan 12.5 g/dL untuk wanita.
11. Untuk yang sudah pernah vaksin, harus sudah pernah vaksin yang kedua ya. Dan jeda nya 14 hari jika ingin mendonorkan plasma konvalesen ini. 
12. Memiliki golongan darah yang cocok dengan pasien

Alur Permintaan Plasma Konvalesen

Berdasarkan pengalaman saya tempo hari untuk mendapatkan plasma konvalesen ini adalah :
1. Pihak RS memberitahukan kepada keluarga perihal adanya kebutuhan plasma ini, jika memang plasma tersedia di RS maka plasma tersebut akan dicocokkan dengan sampel darah pasien. Namun jika RS tidak memiliki stok plasma maka keluarga diharapkan membantu untuk mencari donor plasma konvalesen ini. 

2.Dikarenakan untuk kasus saya kemarin adalah stok plasma tidak tersedia di RS, maka Pihak RS mendaftarkan pasien ke PMI yang ada di kota saya. Supaya bisa masuk ke waiting list yang ada di PMI. Jika memang ketersediaan darah sudah ada maka PMI akan menghubungi RS untuk segera mengirimkan sampel darah pasien supaya bisa dilakukan pencocokkan dengan plasma yang ada. Untuk proses ini bisa sekitar 2 hari untuk nantinya plasma tersebut bisa dikirimkan ke RS dan dilakukan proses transfusi.

3. Namun jika stok plasma tidak tersedia, maka keluarga pasien diminta untuk mencari donor plasma. Jika sudah ada pendonor beserta keluarga akan datang ke PMI di kota tersebut untuk diambil sampel plasmanya. JIka cocok maka biasanya PMI akan menghubungi  pendonor untuk dijadwalkan pengambilan plasma.


Kendala yang sering terjadi adalah sulitnya mendapatkan calon pendonor, dikarenakan tidak semua yang pernah terpapar covid memiliki kriteria yang sudah ditentukan oleh PMI sebelumnya. Ada juga yang tidak lolos dikarenakan memiliki pembuluh darah yang kecil, atau hemoglobin yang rendah. Yuk, bagi teman-teman yang sudah pernah terkonfirmasi covid-19, mari kita bantu saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan plasma konvalesen ini. Bisa datang langsung ke UNIT PMI terdekat di kota kalian ya.