Kamis, 12 Maret 2020

[Review] Sekolah TK Amanah Cibodas Tangerang



Sudah hampir dua mingguan kemarin saya sibuk browsing-browsing untuk cari TK buat anak pertama saya, mengingat usianya yang memang sudah usia sekolah yaitu 5 tahun 8 bulan. Saat ini dia memang mengikuti PAUD di dekat rumah orang tua, namun saya ingin mencoba memasukkannya ke TK agar punya suasana baru. Di beberapa keluarga mungkin sudah ada yang memasukkan ke Sekolah Dasar di usia hampir mau 6 tahun. Namun saya berfikir untuk memantapkannya dan tidak memaksa anak saya jika memang dia belum siap untuk masuk sekolah dasar. Denger-denger mata pelajaran anak SD kelas 1 juga katanya sudah sulit.

Harapan seorang ibu pasti ingin menyekolahkan anaknya di tempat sebaik mungkin, begitupun saya. Namun melihat biaya masuk untuk TK saat ini saja sudah bikin ngelus-ngelus dada, ada yang sampai puluhan juta yang saya juga belum tahu kualitas sekolah tersebut seperti apa. Dalam benak saya berkata "TK aja udah mahal, apalagi SD". Untung saya dan suami bukan tipe yang memaksakan kehendak, hal yang kami tidak mampu maka tidak akan kami paksakan. 

Akhirnya saya pun lanjut untuk mencari TK di daerah tempat saya tinggal. Masalah lain adalah, saya mencari TK yang dekat dengan rumah sehingga mudah untuk diantar jemput. Suatu hari orang tua saya menyarankan saya untuk coba berkunjung ke TK Amanah yang ada di Jl. Empu Sendok Raya Cibodas Tangerang. Maka saya pun segera mencari tahu apakah masih ada slot siswa untuk tahun ajaran 2020/2021

Alhamdulillah, masih rezekinya. Masih tersedia 2 slot untuk penerimaan murid di tahun ajaran baru. Saya sempat berbincang-bincang dengan guru yang mengajar di TK tersebut, di TK Amanah menekankan kepada kemandirian. Misalnya saja jika ada field trip, orang tua tidak boleh ikut kegiatan tersebut. Kegiatan di TK Amanah lebih sering dilakukan diluar kelas. Jadi jam masuk kelas pukul 07.15 - 11.00, setengah dilakukan kegiatan di dalam kelas, sebagian lagi dilakukan di luar kelas tergantung anak mendapatkan kelas kegiatan apa. 

TK Amanah juga tidak menerapkan PR, kecuali orang tua murid meminta guru ybs untuk memberikan PR kepada anaknya. Hal tersebut cukup menarik perhatian saya karena saya pun setuju jika anak jangan terlalu diforsir dengan pelajaran-pelajaran, anak sekarang terlalu cepat jenuh dan bosan, namun kalau belajar sambil bermain maka mereka akan lebih menyukainya. 

Adapun biaya yang diinfokan masih cukup terjangkau. Untuk Biaya pendaftaran sebesar Rp. 150.000, Uang Gedung + Seragam 5 Stell sebesar Rp. 1.173.500. Uang SPP Rp. 185.000 dan ada juga uang kegiatan yang memang belum diketahui jumlahnya, Estimasi di tahun 2019 kemarin sebesar Rp. 2.700.000. Untuk uang kegiatan ini berkaitan dengan acara-acara yang akan diadakan di TK Amanah sampai wisuda dan penyerahan sertifikat. Semoga biaya uang kegiatan ini tidak terlalu jauh naiknya, kalau sudah ada update nya akan saya note kembali di Blog ini. 

Dengan mengucap Bismillah akhirnya saya mendaftarkan anak pertama saya di TK Amanah, semoga dia senang dan betah untuk bermain selama 1 tahun di TK ini. Aamiin.

Selasa, 10 Maret 2020

Perempuan yang Mandiri Finansial




Ada satu utas yang saya baca di twitter kemarin, menurut saya tweetnya cukup kena dan bisa bikin melek perempuan-perempuan yang lagi galau (termasuk saya) di luar sana. Utas dari @iimfahima yang nge-tweet soal kemandirian finansial untuk perempuan, bahwa perempuan itu harus mandiri dari segi finansial. Perempuan yang mandiri yang gak harus minta uang ke suami untuk sekedar beli baju atau lipstik. Dan menurut saya pribadi, pemikiran dia simple dan masuk akal.

Kita clearkan terlebih dahulu bahwa mendapatkan penghasilan bagi perempuan tidak harus dengan bekerja kantoran. Untuk ibu yang stay at home pun bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Nah, biasanya perempuan indonesia berhenti bekerja setelah menikah / punya anak, ada  juga tuntutan dari suami / keluarga untuk stay di rumah mengurus  anak atau rasa galau yang melanda seperti yang saya alami karena ingin melihat perkembangan anak supaya bisa memonitoring secara langsung. 

Namun berulang-ulang kali saya fikirkan bahwa kalau saya resign dan stay di rumah, tetap harus ada income untuk support keuangan keluarga. Karena entah disadari atau tidak, perempuan yang bekerja atau memiliki penghasilan secara tidak langsung membantu perekonomian kelurga. Apalagi kalau punya cicilan rumah atau kendaraan yang nilainya lumayan, pendapatan yang didapat istri bisa men-take over kebutuhan lain guna meringankan beban suami.

Dampak yang dihasilkan ketika perempuan tidak mandiri secara finansial bisa berpengaruh terhadap kesehatan keluarga bahkan ke pendidikan anak. Misalkan bagaimana jika tiba-tiba pasangan kita sakit/meninggal, kalau itu terjadi maka mau tidak mau kita yang harus ambil alih peran untuk bisa melanjutkan hidup. Jika kita tidak punya pemasukan, maka tingkat stress ibu juga bertambah. Secara emosial akan lebih rentan untuk melakukan tindak kekerasan baik secara verbal atau fisik ke anak yang juga akan berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Contoh lain, banyak kekerasan dalam rumah tangga baik fisik maupun mental terjadi kepada perampuan, tapi perempuan terus bertahan karena ketergantungan finansial. Pun jika pria menjadi satu-satunya yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keuangan keluarga, maka hal itu akan berdampak buruk pada kesehatannya. Karena terus berfikir bagaimana mendapatkan penghasilan agar roda ekonomi di keluarganya tetap berjalan. 

Untuk ibu yang stay at home, di era yang serba mudah saat ini saya kira ada puluhan usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan sendiri. Misalnya jual aneka jajanan pasar, reseller baju atau hijab, membuat prakarya dari flanell, jadi content writer atau blogger, beauty blogger dan masih banyak lagi. Kuncinya hanya satu, konsisten dan jangan pantang menyerah. Karena terkadang akan berat di awal namun jika kita terus konsisten, berusaha serta berdoa maka pasti ada hasilnya.

Ibu yang memiliki penghasilan sendiri akan menjadi role model dalam membentuk perkembangan anak baik laki-laki atau perempuan. Perempuan yang mandiri finansial akan lebih percaya diri, bahagia dan berdaya. Namun satu hal yang tetap harus diperhatikan adalah bagi perempuan yang sudah menikah,  walaupun pendapatan lebih banyak dari suami, namun kontrol keputusan tetap ada di tangan suami. Sharing dan komunikasikan mengenai pembagian finansial agar keharmonisan keluarga tetap terjaga.


Senin, 09 Maret 2020

Konsultasi Mudah dengan Aplikasi Alodokter


Beberapa minggu belakangan ini saya merasakan hal yang aneh ketika saya bernafas, terasa kalau nafas saya cenderung pendek - pendek, cenderung sesak namun tidak parah dan sesekali dada saya terasa panas. Yang terkadang membuat panik adalah ketika 'serangan' itu datang, saya tidak berada di dalam rumah melainkan sedang beraktifitas di luar rumah. Seperti kejadian beberapa minggu yang lalu, saat rasa panas melanda dan nafas saya menjadi sesak, saya sedang berada dalam perjalanan ke kantor menggunakan kereta. Rasa cemas menambah rasa sesak itu terasa semakin menjadi. 

Akhirnya di hari Sabtu kemarin, saya coba untuk cek EKG sekalian mau konsultasi dengan dokter jantung di RS. Siloam Asri di daerah Duren Tiga. Agak lebay juga sih sampe harus ke dokter jantung segala *yang padahal kemungkinan itu karena efek asam lambung yang naik juga*, tapi mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? apagi penyakit jantung sekarang ini sudah mulai merambat ke usia 30an. Jadi gak ada salahnya untuk sekalian diperiksa.  Setelah di EKG yang gak sampai 5 menit, hasilnya pun keluar. Namun dikarenakan satu dan lain hal saya gak jadi untuk konsultasi ke dokter jantung, lalu atasan saya mencoba untuk recomendasikan Alodokter untuk menanyakan hasil dari EKG yang telah saya jalani.

Aplikasi ini sudah cukup sering saya dengar dan saya lihat melalui iklan, beberapa teman saya pun sudah pernah mencoba aplikasi ini dan menurutnya recomended. Kita bisa mendapatkan solusi sementara untuk penyakit yang kita alami untuk kemudian memutuskan apakah kita akan lanjut untuk bertemu langsung dengan dokter atau tidak. Akhirnya saya mendownload aplikasi ini dan melakukan register, proses registernya pun sangat mudah sekali. Hanya cukup memasukkan nomor hp saja dan voila, kamu sudah terdaftar di alodokter.

Tampilan Alodokter ini cukup simple, di bagian home akan tertera siapa saja dokter yang sedang online. Oh iya untuk konsultasi dokter melalui aplikasi ini itu ada jadwalnya ya. Biasanya akan selesai di kisaran pukul 23.00 malam dan di hari Sabtu agak susah menemukan dokter spesialis yang online, biasanya yang akan siap di chat adalah dokter umum. 

Nah selain dokter umum, tersedia juga dokter spesialis yang cukup lengkap. Mulai dari anak, jantung, kulit, gigi, bedah, sampai dengan psikolog. Namun untuk bisa chat dengan dokter tersebut, harus merogoh kocek sekitar 15.000 yang bisa dibayar melalui OVO, Gopay, Transfer Bank. 


Setelah bayar, kita sudah langsung bisa chat dengan dokter spesialis yang diinginkan. Bisa upload foto juga, jadi bisa menanyakan resep obat ataupun hasil dari Medical Checkup seperti saya. Katanya sih, jika dibutuhkan, dokter dari alodokter juga bisa untuk memberikan resep, namun untuk hal ini saya belum bisa pastikan karena ketika saya konsultasi tidak perlu diberikan obat.

So far ketika saya chat dengan dokter spesialis jantung yaitu dengan Dokter. Ayu, saya mendapatkan masukan dan jawaban yang baik dari hasil EKG saya kemarin. Dokter Ayu juga memberikan saran bagaimana menjaga pola makan untuk kesehatan jantung. Dan Alhamdulillah menurutnya hasil EKG saya masih dalam kategori normal, untuk selanjutnya bisa melakukan medical checkup hanya untuk memantau dan mengecek lebih detail mengenai jantunf saya. 

Well done, thank you alodokter

Kamis, 05 Maret 2020

Melepas Penat di Scientia Square Park

Hari minggu kemarin saya mengajak anak-anak untuk bermain di Scientia Square Park (SQP) Tangerang. Sudah cukup lama pengen ngajak anak-anak main ke tempat ini,  karena menurut reviewnya sih tempatnya bagus serta ada beberapa hewan yang bisa dilihat di sini. Menurut sumber yang saya baca, baiknya datang ke tempat ini sekitar pagi atau sore hari. Karena kalau siang hari apalagi lagi cuaca terik, kurang nyaman untuk explore SQP.

Maka pergilah kami sekitar pukul 11.00 siang  Alhamdulillah cuaca kemarin bersahabat walaupun sempat takut akan turun hujan. Kami pergi menggunakan mobil online, biar lebih simple aja sih gak nyari-nyari tempat parkiran. Tapi ternyata tempat parkir lumayan luas di Scientia Park ini, jadi jangan khawatir gak dapet tempat parkir ya. Sebelum kami membeli tiket, kami mampir untuk makan sebentar. Setelah itu baru kami antre untuk beli tiket. Harga tiket untuk weekend sekitar 70 ribu, baik untuk dewasa atau anak-anak. Untuk anak dibawah 2 tahun masih free. Kalau weekday harga tiketnya 35 ribu. Untuk lebih jelasnya bisa langsung kunjungi situsnya di Scientia Square Park.

Nanti kita akan diberikan gelang sebagai penanda kalau kita sudah bisa masuk ke area SQP. Kalau mau keluar dari area SQP sewaktu2 bisa kok, selama gelang itu belum dicopot, kita bisa untuk keluar masuk area.

Di SQP ini cukup luas, ada cukup space lapangan untuk anak bisa lari-larian. Disana juga ada sawah kecil dan ada padi yang siap panen. Menurut info area ini bisa digunakan sebagai edukasi untuk anak-anak TK ataupun SD yang mengunjungi SQP. Disana juga ada area Rabbit Farm dimana kita juga bisa kasih makan wortel dan sayuran (untuk makanan koi dan kelinci bisa di beli di area tersebut dengan harga 10 ribu per pcs nya), koi feeding, butterfly farm, wall climbing, playground, mini donkey, dan yang instagramable banget itu adalah Arumdalu farm (sayang pas lagi ke sini bunga mataharinya belum tumbuh hiks)







Oh iya buat yang suka in-line skate atau skateboard bisa bawa dari rumah, tapi kalau mau sewa di tempat juga bisa. SQP ini cukup oke buat jadi referensi liburan murah meriah. Selain banyak area yang bisa diexplore anak, orang tua juga bisa duduk-duduk santai sambil menikmati senja dan cemilan. Oh iya, di dalam area SQP juga tersedia makanan dan minuman yang bisa dibeli, di luar area SQP pun juga banyak tempat yang menyediakan makanan dan minuman. Jadi jangan takut kelaparan di area SQP yaaaa.