Senin, 31 Agustus 2020

Sharing Pengalaman Melalui Tulisan

Saya adalah lulusan psikologi di salah satu Universitas Swasta di Jakarta. Saya masih ingat dulu sekali sewaktu saya masih kuliah, ketika ada teman saya yang bertanya "Kuliah di jurusan apa?" Dan saya menjawab, "psikologi". Saya bisa lihat di raut wajahnya rasa sumringah dan mereka berkata "Tolong ramal gw dong" hahaha.

Kalau denger kata-kata itu kadang ada rasa gimana gitu, orang-orang yang lulus dari jurusan psikologi bukan tukang ramal, kita cuman mempelajari perilaku manusia. Sama sekali gak bisa ngeramal dan memperkirakan kejadian masa depan. Tapi waktu itu saya ngerasa seru sih, dan endingnya bisa kasih penjelasan ke mereka apa sih yang dipelajari dalam ilmu psikologi.

Setelah lulus Alhamdulillah saya diterima di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dengan posisi yang sesuai dengan background pendidikan saya yaitu sebagai HRD. Disana saya banyak sekali belajar mulai dari recruitment karyawan, sortir lamaran, interview, dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan psikologi. 

Dengan pengalaman saya sebagai HRD, membuat saya ingin membagikan pengalaman yang saya alami melalui tulisan di blog saya. Saya merasa bahwa anak-anak muda yang saat ini sedang mencari pekerjaan terkadang kurang mengetahui sebenarnya apa sih kekurangan mereka saat interview, atau mungkin sudah apply ke banyak perusahaan tapi belum dapat panggilan juga. 

Semoga saya bisa komitmen untuk bisa membagikan pengalaman saya melalui tulisan. Dan yang pasti semoga semua tulisan saya berguna bagi yang membacanya.

Terhipnotis Kota Yogja

Kalau ditanya pernah merantau apa enggak? hmmm, sepertinya saya akan jawab belum pernah. Dari kecil saya tinggal di Tangerang sampai saya menikah dan punya anak. Mindset merantau di pikiran saya itu maksudnya adalah pergi dari daerah asal ke satu daerah baru dalam waktu yang lama dan saya belum pernah melakukan itu hehehe. Maklum anak rumahan.


Jadi saya akan bercerita tentang daerah yang pernah saya kunjungi dan juga mengesankan buat saya. Salah satunya adalah Yogja. Ada yang suka juga dengan kota gudeg ini?


Pertama kali ke sana itu di tahun 2003 pas lagi study banding, jaman-jaman SMA. Dan kenapa saya langsung jatuh cinta dengan Yogja. Nongkrong di Malioboro malam-malam sambil makan di angkringan, ngehirup udara pagi Yogja waktu itu bikin saya terhipnotis. Melow banget lah pokoknya.


Saya memang suka kota dengan suasana tradisional yang masih kental. Masih ingat waktu itu, pagi-pagi saya sendirian nongkrong di warung makan pinggir jalan dekat malioboro. Gak ngapa-ngapain cuma makan, motret sambil liat orang-orang beraktifitas. Rasanya udah cukup nyaman. 


Terakhir ke Yogja lagi kalau enggak salah sekitar tahun 2013, kebetulan ada recruitment di salah satu universitas di sana. Dan lagi-lagi kota ini menghipnotis saya untuk kembali sendiri menikmati jalanan, sambil menghirup teh hangat dan menikmati alunan musik yang dinyanyikan pengamen jalanan. 

Podcast Homeschooling - Rumah Inspirasi

Jadi, saya itu punya rencana mau meng-homeschoolingkan anak saya. Kenapa memilih jalur homeschooling? bukan karena enggak percaya sama sekolah formal yaa. Tapi lebih ke pengen membuat acara belajar itu lebih fun aja, gak selalu harus diem dan duduk mendengarkan gurunya berbicara. Terus pengen lebih melatih skill anak dan passion dia sedari kecil.

Saya sudah mengikuti beberapa komunitas homeschooling (HS), salah satunya adalah komunitas Rumah Inspirasi dan Masya Allah ternyata seru juga loh ikutin kelasnya. Jadi bisa tau dengan jelas apa sih yang pertama kali harus kita lakukan ketika kita berencana meng-HS kan anak. Satu point utama sih menurut saya dari sekian banyak point penting lainnya adalah komitmen dari orang tua. Karena HS itu benar-benar dibawah pengawasan kita, kita yang membuat kurikulum, kita yang mengajarkan pelajaran tersebut, dll. Jadi komitmen antara Bapak dan Ibu itu penting banget. Hambatan dan rintangan sudah pasti ada, jadi jika sudah ada komitmen yang kuat maka InsyaAllah semua bisa teratasi.

Salah satu hal yang penting lainnya ya kemauan si anak, apakah dia mau sekolah di rumah atau di sekolah. Ada beberapa anak yang karena melihat teman-temannya pakai baju seragam, bawa tas sekolah jadi pengen juga. Ini biasanya terjadi untuk anak yang baru mulai masuk sekolah ya sekitar kelas 1 SD. Maka bicarakan hal tersebut kepada anak kita. Berikan penjelasan ketika di sekolah akan seperti apa dan ketika belajar di rumah seperti apa. Dan jika anak sudah memilih maka kita sebagai orang tua harus tetap memberikan support yang maksimal kepada mereka.

Nah, rumah inspirasi juga ada podcastnya juga loh. Mereka ngobrolin hal-hal seru seputar HS, bisa juga jadi guide buat yang pengen memulai HS.  Mulai dari apa itu HS, membuat kurikulum, ngobrolin bagaimana sosialisasi anak HS, dan masih banyak lagi. Yuk yang pengen tau lebih jauh bisa langsung dengerin podcastnya di Rumah Inspirasi.



Belajar Leadership dan Komunikasi dari Ekstrakurikuler Rohis




Sewaktu SMA dulu, saya bukan tipe pelajar yang suka berorganisasi ataupun ikut ekskul (Extra kulikuler) aktif. Seingat saya hanya ada dua ekskul yang saya ikuti yaitu Rohis dan Pramuka. Namun memang yang lumayan aktif adalah di Rohis. Di awal-awal masuk SMA sebenarnya udah ngincer buat masuk OSIS, sempet ikut seleksi juga tapi gak lolos. Mungkin niat awalnya udah gak bagus karena masuk OSIS cuma buat gegayaan doang hahaha.

Pertama masuk Rohis juga gak disengaja sebenernya, waktu itu cuma sekedar nimbrung karena nganterin temen. Ikut mabit (malam bina iman) beberapa hari di sekolah, dan sejak rajin ikutin kajian di sekolah tanpa sadar mempengaruhi kondisi keimanan yang dirasa jauh lebih baik. Sholat jadi ontime,  lebih dapet pemikiran yang positif, dan hal yang saya rasa membawa perubahan adalah saya jadi bisa lebih banyak berbicara dan bisa mengemukakan pendapat saya.

Saya bukan tipikal orang yang suka banyak bicara, lebih senang memperhatikan lingkungan dulu baru mulai bisa untuk berinteraksi dengan orang lain. Maka dari itu saya punya kesulitan jika harus berbicara di depan banyak orang. Nah, di rohis ini dulu ada sesi keputrian, jadi kita harus kasih semacam materi ke adik-adik kelas. Walaupun memberikan materi ke adik kelas, tapi tetep aja grogi. Saya ingat ketika saya dapat jadwal untuk memberikan materi, itu semaleman saya enggak bisa tidur sangking deg-degannya.

Tapi dari situ saya banyak belajar, untuk mulai berani berbicara di depan banyak orang. Itu membantu saya ketika saya melakukan presentasi ketika interview kerja. Dari Rohis saya juga belajar untuk memimpin tim jika ada acara walaupun masih tim kecil. dan tanpa disadari hal kecil tersebut membantu saya ketika bekerja untuk pertama kali. Pengalaman yang sederhana namun bisa memberikan impact yang luar biasa untuk masuk ke tantangan yang sebenarnya. Pengalaman di Rohis membuat saya terus belajar untuk bisa mengurangi rasa grogi dan kurang pede ketika berbicara dan memimpin sebuah tim. 

Rabu, 19 Agustus 2020

Merdeka Finansial



Salah satu hal yang selalu menjadi keinginan saya adalah kemerdekaan finansial? Memangnya sampai saat ini belum merdeka finansial mba?

BELUM

Merdeka finansial versi saya adalah terbebas dari hutang dan riba, memiliki investasi jangka panjang baik dari segi pendidikan anak, investasi untuk hari tua, jaminan kesehatan dan mampu untuk menahan segala pengeluaran yang lebih mengarah pada keinginan daripada kebutuhan. Hal yang sulit adalah ketika keinginan berubah menjadi kebutuhan, maka arus pendapatan akan berantakan apalagi jika tidak tercatat dengan baik.

Selama ini di setiap bulan saya membuat catatan pengeluaran, guna mengetahui dan mendeteksi pengeluaran mana yang terlalu besar dan perlu penyesuaian. Dan guna menghindari hutang, saya dan suami tidak memiliki kredit card dan menghindari pinjaman tunai online atau cicilan tanpa kartu kredit. Jadi segala pengeluaran yang ada sebisa mungkin kami kontrol, itupun terkadang masih suka loss. Kalau mau berhutang sih menurut saya wajar-wajar saja, namun ketika memutuskan untuk berutang, putuskan pula bagaimana cara membayarnya agar kita segera keluar dari utang, apalagi utang yang konsumtif.

Setelah bisa meminilamisir hutang, kita bisa untuk mencoba investasi. Tujuannya supaya uang yang ditanamkan pada sebuah produk investasi berkembang, bukan malah tergerus. Kita bisa mulai berinvestasi di deposito, reksadana, saham, dana pensiun, tabungan pendidikan sampai ke investasi emas. Pilih investasi yang kita bisa kontrol, jika ingin investasi yang cepat berkembang bisa pilih reksadana atau saham. Namun perlu diketahui juga untuk resikonya ya.

Mencapai kemerdekaan finansial memang bukan suatu hal yang mudah, namun patut untuk diperjuangkan. Dibutuhkan komitmen, disiplin dan konsistensi guna mencapai kemerdekaan finansial. Jika sudah merdeka finansial, ekonomi akan terjaga karena sudah terencana dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Jumat, 14 Agustus 2020

Tutorial Auto text Aplikasi Selly



Buat para onlineshop, pasti udah gak asing lagi sama aplikasi Selly. Salah satu aplikasi yang membantu banget bikin dan kirim tagihan, cek ongkir, auto text, hingga membuat notifikasi ke pelanggan. Aplikasi ini dapat terintegrasi dengan layanan populer seperti WhatsApp, LINE, Instagram dan lainnya. Aplikasi ini juga terhubung langsung dengan sistem payment gateway, sehingga benar-benar memberikan efektivitas bagi pengguna dalam mengelola transaksi.

Pada dasarnya Selly merupakan sebuah aplikasi papan ketik atau keyboard untuk ponsel pintar yang telah dikustomisasi. Tujuannya untuk membantu pengguna dalam menangani transaksi jual beli melalui aplikasi pesan dan media sosial. Kali ini saya akan memberikan tutorial salah satu keunggulan Selly yaitu fitur auto text, sehingga ketika ada pertanyaan yang sama, pengguna dapat langsung memilih jawaban yang tersedia dalam direktori, tanpa harus mengetik ulang. 

1. Login ke Aplikasi SellyS

Setelah download aplikasinya, kamu harus login dulu ke aplikasi selly. Kalau belum punya usernya bisa buat terlebih dahulu ya pakai akun mail kamu. Bisa pake gmail atau yahoo. Nanti akan ada verifikasi ya ke email kamu dan setelah verifikasi kamu sudah bisa pakai deh keyboardnya. Jangan lupa untuk switch keyboardnya jadi keyboard selly di pengaturan handphone kamu ya.

2. Masuk ke pengaturan


Nah, setelah kamu berhasil login, klik tanda tiga titik di sebelah kiri atas untuk masuk ke pengaturan. Di bagian ini akan ada banyak sekali fitur andalan selly, karena kita mau fokus ke auto text maka silahkan klik tulisan auto text.

3. Buat Auto Text Baru

Untuk menambah auto text baru, klik tambah auto text di bagian paling bawah. Disini kamu bisa create misalnya untuk harga barang, update stok terbaru, manfaat barang sampai ke nomor rekening untuk proses transfer. Jadi kalau ada customer- baru atau lama yang lagi tanya-tanya produk, bisa langsung cari di auto text aja dan tinggal send deh.





Mudahkan untuk membuat auto text di aplikasi selly. Ada banyak manfaat lainnya yang harus kamu explore. Kalau saya pribadi merasa terbantu sekali dengan adanya aplikasi ini untuk memudahkan dalam melakukan tracking pembayaran customer atau sekedar untuk cek ongkir saya. Nah buat kamu yang sudah menggunakan aplikasi ini, apa sih yang bikin kamu tertarik menggunakan selly? ditunggu comment nya ya.


#ODOP #ODOPDay9 #ODOPISB


Rabu, 12 Agustus 2020

Menikmati Rezeki yang Telah Allah Beri



Pasti pernah denger dong peribahasa ini "rumput tetangga lebih hijau dari pada rumput sendiri". Yang artinya kira-kira seringkali kita menilai apa yang dimiliki orang lain selalu lebih baik daripada milik sendiri sehingga timbul rasa tidak puas bahkan iri. Pernah ngalaminnya juga atau enggak malah enggak pernah sama sekali? 

Sangat manusia sekali kalau terkadang terbersit rasa iri atas apa yang sudah dimiliki oleh orang lain, apalagi emak-emak kaya saya yang kadang julid kalau liat tetangga diliat punya perabotan baru hahaha.  Maunya mepet pak suami buat beliin barang baru juga, terus kalau sering kaya gitu kapan selesainya. 

Pasang surut rezeki pasti ada, namun Allah pasti sudah menentukan porsi yang pas buat kita. Dengan catatan ada usaha dan ikhtiar yang dilakukan untuk menjemput rezeki Allah. Karena mustahil tanpa usaha dan ikhtiar tiba-tiba ada rezeki yang datang dari langit. Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada hidup, rezeki pasti datang. 

Menikmati Rezeki yang telah Allah Beri

Manusia itu tidak ada yang pernah puas. Ketika Allah telah memberikan rezeki berlimpah, tetap selalu saja kekurangan. Karena diberikan rezeki lebih maka sifat manusia untuk berbelanja lebih, jadinya pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Kalau sudah hedonisme (lebih mementingkan kesenangan yang tidak sebanding dengan kemampuan keuangan) dan tidak bisa mengontrol hal tersebut jadilah berhutang. 
Nikmatin saja apapun yang telah Allah beri, tidak usah memperdulikan sesuatu itu sedikit atau banyak, karena semua yang Allah takar sungguh telah sesuai dengan apa yang kamu inginkan.


Yuk, mulai bersyukur atas apa yang didapat hari ini. Jangan banyak mengeluh tapi tidak melakukan apa-apa. Berhenti melirik dan membandingkan hidup kita dengan orang lain, hal tersebut hanya akan membuat hati dan pikiran menjadi lebih sempit. Dobrak rezeki dengan bersedekah, InsyaAllah pintu-pintu rezeki Allah bukakan. 

Penilaian Diri Terhadap Orang Lain




Penilaian terhadap orang lain pasti akan selalu kita alami. Entah ketika bertemu dengan orang baru ataupun dengan orang yang sudah lama kita kenal. Seperti saya misalnya, ketika melakukan proses interview, saya diharuskan bertemu dengan orang baru yang belum saya kenal.  First impression tidak bisa saya hindari ketika pertama kali saya bertemu dengan mereka. Menilai orang lain ada banyak sekali caranya, menilai orang dari cara berbicara, menilai dari cara berjalan, dari cara berpakaian, dari cara berfikir, menilai dari cara memperlakukan orang lain dan masih banyak lagi. 

Dalam lingkungan pekerjaan, lingkungan rumah, dalam berumah tangga, di jalan ketika bertemu dengan orang baru. Penilaian terhadap orang lain pasti selalu akan terjadi. Saya ingat kejadian beberapa tahun yang lalu dimana penilaian subjektif kami dengan atasan sempat membuat hubungan kerja menjadi kurang nyaman. Jadi waktu itu masalah yang terjadi adalah kurangnya komunikasi dan prasangka negatif antara kami para bawahan dengan atasan. Berawal dari hal sepele, setiap pagi atasan saya selalu bermuka masam ketika masuk ke ruangan, sehingga kami menyangka beliau lagi mumet soal kerjaan. Sementara penilaian atasan kepada kami adalah kami tidak pernah menjawab sapaan beliau setiap dia masuk ke ruangan, padahal beliau menyapa kami tapi memang suaranya tidak terlalu besar sehingga tidak terdengar. Simple bukan, namun karena hal ini jadi merembet ke kerjaan dan lain sebagainya. Sehingga membuat suasana menjadi tidak nyaman dan setiap hari jantung terasa berdetak lebih kencang. Ada saja pekerjaan sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik tapi ujung-ujungnya emosi. 

Karena situasi menjadi terasa 'panas' bahkan ada yang berencana resign karena tidak tahan terhadap kondisi yang ada. Akhirnya kami memberanikan diri untuk menghadap guna mengclearkan masalah ini. Didapat bahwa atasan saya selalu bete setiap masuk kantor karena lelah dengan kondisi jalanan yang macet dsb, bukan karena marah ataupun mumet soal pekerjaan. Maka kami pun menjelaskan sebaliknya. Alhamdulillah dengan adanya komunikasi dua arah ini semua menjadi jelas. Maka dari itu menurut saya, komunikasi juga merupakan kunci penting guna meminimalisir prasangka yang akan berujung pada pemikiran negatif. Bersikap terbuka jika ada masalah dan sharing mengenai solusi akan lebih baik karena kita tidak tahu cerita yang sebenarnya. 


 

Komitmen Untuk Terus Ngeblog



Pertama kali ngeblog itu sekitar tahun 2009 kalau tidak salah, masih nulis hal yang ringan-ringan aja kaya curahan hati, referensi film sama sinopsis buku. Pernah nulis juga tentang lyric lagu Boys Before Flower (yang tau film ini berarti kita seumuran 😃) dimana itu  ampuh banget buat naikin traffic. Gaya penulisannya pun masih acak-acakan dan belum beraturan (walau sampai saat ini juga masih suka kaya gitu, kadang ngerasa gaya penulisannya masih belum sesuai dengan kaidah yang ada).

Awal mula buat blog

Nulis blog waktu itu dilatarbelakangi karena sering buat puisi. Biasa anak muda keseringan galau jadinya tersalurkan lewat tulisan aja dibandingkan curhat ke orang lain. Sebelumnya nulis di buku diary gitu, terus kepikiran buat bikin blog  dan akhirnya keterusan sampai saat ini. Sempet ganti ke beberapa plaftorm dan buat domain sendiri, sampai akhirnya memutuskan buat blog baru. Selain itu juga pengennya tulisan yang akan dipost lebih spesifik ke satu atau  dua tema. 

Tujuan Ngeblog

Tujuan ngeblog buat jangka pendeknya supaya bisa sharing ilmu dan  pengalaman aja sih. Nambah jejaring sosial lewat para suhu-suhu blogger yang usah expert banget dalam bidang penulisan. Ngeblog juga bisa melatih konsisten kita untuk bisa setor tulisan dan ini jujur masih susah saya laksanakan. Godaan untuk bisa konsisten itu banyak apalagi kalau udah kena writers blog, bingung mau nulis apa terus di tinggal begitu aja. Ngeblog juga bisa melatih bagaimana kita bisa merangkai kata-kata supaya maksud dan tujuan kita tersampaikan walaupun hanya melalui tulisan. 

Nah, tujuan jangka panjang dari hobi ngeblog ini pengennya tulisan yang saya buat lebih terarah, menjadikan blog ini sebagai personal branding dan portofolio saya dalam dunia penulisan. Plus nya siapa tau lewat blog ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan. Loh memang bisa? Bisa dong, apalagi kalau kamu ikutan blog competiton, atau pasang adsense buat nambah pundi-pundi rupiah



Nah kalau kamu, apa sih tujuan ngeblog kamu?


 



Pengalaman Berkomunikasi dengan Generasi Z Dalam Lingkungan Kerja

www.youthmanual.com


Beberapa tahun belakangan ini, saya memiliki kekhawatiran ketika merecruit para generasi millenial atau yang biasa disebut generasi Z ini ketika menduduki posisi kosong di perusahaan saya. Karena entah kenapa ada saja masalah yang ada, entah itu dari segi komunikasi ataupun dari segi attitude sehingga menyebabkan turn over yang lumayan tinggi di perusahaan. Sehingga saya memiliki penilaian tersendiri ketika memulai proses recruitment, apalagi kalau yang dicari adalah orang untuk tim sendiri, saya pasti akan lebih selektif untuk mencari kandidatnya.

Generasi Z

Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 masehi, Banyak istilah yang menjadi sebutan bagi generasi Z, seperti iGen (iGeneration), gen Net (generasi internet), gen Tech, digital natives, dan plurals. Istilah-istilah tersebut berkaitan dengan teknologi ya, karena generasi Z memang tumbuh di era digital sehinggal mereka sudah mengenail teknologi dan akrab dengan perangkat digital sejak kecil. Nah ternyata karena sudah akrab dengan dunia digital sejak kecil, secara tidak langsung mempengaruhi kepribadian mereka loh. 

Komunikasi dengan Gen-Z

Kenapa terkadang saya suka khawatir dan lebih selektif ketika merecruit para generasi millenial ini? karena para generasi millenial yang kemudian join di perusahaan kami entah kenapa memiliki attitude yang kurang baik, seperti tidak mengikuti aturan yang ada padahal sudah kami infokan sebelumnya, ada aja alasan yang mereka kemukakan. Lalu ketika mereka resign tidak menjalani prosedur yang seharusnya seperti memberikan surat resign dan mengembalikan atribut perusahaan yang sudah diberikan. Para generasi gen-z yang bermasalah di perusahaan kami ini sudah beberapa kali dikonseling dan karena tidak ada perubahan dengan berat hati kami keluarkan. 

Di tim saya, ada beberapa orang yang termasuk ke generasi Z ini, di awal-awal memang saya memiliki kesulitan untuk berkomunikasi. Misalnya seperti saya terbiasa untuk menemukan problem solving ketika ada masalah, jadi ketika saya mengemukakan kendala yang ada dengan atasan saya sudah ada problem solving yang saya ajukan. Nah, masalah terjadi ketika mereka mengemukakan kendala namun tidak ada suggest problem solving nya. Jadi kadang-kadang suka bikin mikir "kok gini sih, kok gw juga yang disuruh mikir?" atau "kok gak ada inisiatifnya sih?". dan itu kadang suka bikin sebel. 

Memperbaiki Komunikasi dengan Gen-Z

Akhirnya saya membreakdown dan mereview bagaimana sih seharusnya kami yang rata-rata para generasi Y melakukan komunikasi atau treatment kepada generasi Z ini. Saya membaca artikel-artikel dan sharing dengan teman-teman saya di HRD dan ternyata banyak sekali komunikasi yang harus dirubah. Seperti misalnya, generasi Z ini adalah generasi yang menginginkan kebebasan, baik itu dalan segi berkreasi, berpendapat. Mereka tidak suka dengan perintah tanpa adanya penjelasan logis, termasuk peraturan-peraturan yang mengekang. Dan akhirnya kami menyesuaikan dengan hal tersebut selama masih dalam standar perusahaan. Mereka juga cukup detail, sebab itu mereka tidak mudah dan cepat puas dengan alasan sederhana yang dikemukakan setiap menghadapi masalah. So far sih setelah saya merubah gaya komunikasi kami, cukup berpengaruh dan mampu memperbaiki komunikasi dan membuat alur pekerjaan menjadi lebih baik. 


Kalau kamu, apa ada pengalaman unik ketika berkomunikasi dengan generasi Z ini? 


Picture : www.youthmanual.com


#ODOP Day 



Edukasi untuk Anak Usia Dini di masa New Normal



Tanggal 13 Juli 2020 kemarin merupakan hari tergalau saya, kenapa? karena di tanggal tersebut anak saya yang nomor 1 dipersiapkan untuk sekolah tatap muka. Di daerah rumah kami Alhamdulillah sudah masuk ke zona hijau, namun tetap saja rasa khawatir melanda. Apalagi anak saya baru masuk ke Taman Kanak-Kanak. Memang sekolahnya memberikan pilihan kepada kami wali murid apakah mau daring atau tatap muka. Setelah berdiskusi dengan suami maka saya memutuskan untuk memilih tatap muka sambil melihat kondisi yang ada. Dan memang tatap muka nya tidak setiap hari, seminggu hanya 3 kali pertemuan.

Maka mulailah segala wejangan saya sampaikan ke anak saya, saya briefing dia kalau nanti akan ada  beberapa hal yang harus dia lakukan sebelum masuk ke kelasnya.  Alhamdulillah anaknya mengerti, karena selama pandemi ini kami juga sudah melakukan hal tersebut di dalam rumah. Hanya saja yang membuat saya khawatir karena saya tidak bisa memantau langsung, jadi memang benar-benar dia harus melakukan sesuai dengan yang saya infokan. 

Hal-hal yang harus dilakukan selama masa adaptasi new normal

Selama masa adaptasi new normal ini, butuh kedisiplinan yang kuat untuk bisa menjalankan segala kebiasaan baru. Anak-anak pun perlu diberikan pembekalan untuk menghadapi normal baru, seperti memberikan gambaran mengenai penyebab Covid-19 dan tindakan untuk mencegah penularan covid 19. Mereka juga harus dibiasakan disiplin untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri, serta tetap menjaga fisik ketika berinteraksi dengan teman dan orang lain. 

Saya memberikan edukasi kepada anak saya mengenai protokol kesehatan seperti mencuci tangan sebelum makan, tetap memakai masker dan face shield selama di dalam kelas, tidak sembarangan menyentuh barang-barang di dalam kelas, sebisa mungkin jangan meminjamkan barang-barang miliknya ke temannya dan jika ingin menyentuh area muka harus cuci tangan terlebih dahulu. Saya juga menyiapkan bekal makanan sendiri dan membawakan handsanitizer. 

Proses adaptasi menuju pola hidup baru tersebut tidak mudah, apalagi untuk anak kecil. Harus diberikan penjelasan secara jelas kenapa mereka harus melakukan hal ini. Ini merupakan tantangan tersendiri untuk para orang tua untuk tetap terus mengingatkan anak-anak kita guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.