Minggu, 27 September 2020

Mengasah Daya Kritis Anak Sedari Dini




Pagi ini entah kenapa anak saya yang pertama banyak sekali bertanya. Sebenarnya sudah sewajarnya di usianya saat ini,  ia sedang sering bertanya tentang semua hal yang ia dengar atau ia lihat.  Setiap hari ada saja yang ia tanyakan, apalagi kalau habis membaca buku atau menonton film. Tapi mungkin pagi ini, Bundanya saja yang memang tidak siap untuk dihujani oleh pertanyaan-pertanyaan yang menguras otak. Dan butuh waktu untuk mengolahnya menjadi bahasa yang lebih bisa dimengerti, supaya tidak ada perbedaan persepsi.

Kakak : "Bunda, kenapa kita kalau menguap keluar air mata?"
Kakak : "Bunda, Allah itu makannya apa?"
Kakak : "Bunda, kalau ngomong kotor itu maksudnya apa? mulutnya banyak lumpurnya?
dan masih banyak lagi

Pusing? kadang sih. Tapi seru karena selain kita belajar, kita juga sekaligus mengajak anak untuk berpikir kritis. Ekspresi mereka terkadang lucu ketika kita menjelaskan sesuatu namun mereka tidak mengerti. Dan terkadang terlontar kembali pertanyaan-pertanyaan sampai ia mendapatkan jawaban yang diinginkan. 

Mengasah Daya Kritis Anak Sedari Dini

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang digunakan untuk menganalisis fakta, mengemukakan dan mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen serta memecahkan masalah. Dan itu bisa diajarkan kepada anak sedari kecil, seperti menanyakan kepada anak "Kenapa ya pohon bisa bergoyang?" atau "Kenapa ya kuku bisa panjang?". 

Banyak kegiatan-kegiatan yang bisa mengasah kemampuan berfikir anak. Seperti Membaca buku, menonton youtube channel yang berkaitan dengan experimen seperti Scishow kids, Whiz Kid Science atau Halo Hicca. Sehingga kita juga bisa untuk membuat experimen sederhana bersama dengan anak. Semakin banyak anak mengenai sesuatu, semakin mengasah daya anak untuk berfikir kitis

Menurut saya penting untuk melatih anak berfikir kritis, karena secara tidak langsung akan menumbuhkan rasa percaya dirinya kelak. Mungkin terkadang kita malas untuk menjawab pertanyaan yang mereka ajukan, namun sebisa mungkin kita tetap menjawab pertanyaan mereka dengan baik. Karena dikhawatirkan jika kita enggan menjawab pertanyaan anak malah akan membuat daya kritis dan keingintahuannya menurun. Menurunnya daya kritis dikhawatirkan akan berpengaruh ketika dia dewasa, salah satunya adalah menerima mentah-mentah informasi yang salah tanpa dikroscek terlebih dahulu kebenarannya.


#ODOPday2 #ODOPISB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar