Senin, 17 Juli 2023

Growth Mindset vs Fixed Mindset Pada Anak

Menurut  Profesor Carol S. Dweck yang beliau tulis dalam bukunya yang berjudul Mindset: The New Psychology of Success, dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia pasti memiliki mindset atau pola pikir, dimana pola pikir tersebut akan berpengaruh terhadap setiap keputusan atau ketika menjalankan pekerjaannya. Pola pikir tersebut dikenal dengan konsep  Growth Mindset dan Fixed MindsetIndividu yang memiliki growth mindset meyakini potensi seseorang dapat dikembangkan melalui kerja keras, strategi yang baik, dan masukan dari orang lain. Sementara individu dengan fixed mindset meyakini bahwa potensi merupakan sesuatu yang dibawa sejak lahir sehingga ybs tidak memiliki effort lebih untuk mengembangkannya.

Pengertian Growth Mindset dan Fixed Mindset

Orang-orang yang memiliki pola pikir growth mindset cenderung lebih terbuka. Mereka menyadari bahwa segala sesuatu harus dilalui melalui proses, pengembangan diri dan keterbukaan pola pikir. Ketika mereka gagal maka mereka menerima itu sebagai sebuah proses hidup, mengevaluasi kembali kira-kira apa yang salah dan mencoba lagi sehingga akan selalu ada peningkatan kemampuan.

Bagi growth mindset menghargai setiap kekurangan karena mereka menganggap kalau segala hal yang menjadi kendala akan bisa diatasi dengan belajar, feedback atau umpan balik sangat mereka buhkan sebagai bahan evaluasi dan pengembangan. Mereka tidak terpengaruh terhadap penilaian orang lain atas kemampuan atau hasil yang telah mereka capai.

Lain halnya dengan orang-orang yang memiliki pola pikir fixed mindset dimana mereka memiliki pola pikir yang stagnan dan ajeg sehingga hal tersebut tidak bisa dirubah sama sekali. Misalnya ketika ada seorang anak yang mendapatkan rangking 10, maka anak tersebut atau bahkan orang tua menganggap bahwa anak tersebut tidak akan berubah menjadi lebih baik lagi. Dan hasil tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhargaan dan kemampuan diri karena menjadi bukti atas kemampuan mereka.

Fixed mindset tidak perduli dengan proses karena terpaku kepada hasil namun mereka tidak siap terhadap kegagalan dan menghindari tantangan. Cenderung terpaku kepada validasi dari orang sekitar, jika validasi baik maka mereka dengan puas dan mencukupkan diri untuk upgrade, namun jika validasi tidak baik maka akan membuat mereka down dan takut untuk mencoba kembali. 

Menumbuhkan Growth Mindset pada Anak

Setelah melihat bagaimana gambaran individu dengan growth mindset dan fixed mindset, tentunya ini merupakan tantangan bagi orang tua untuk bisa menumbuhkan pola pikir growth mindset. Apalagi di era saat ini dimana teknologi berkembang pesat dan persaingan di dunia kerja yang semakin ketat. Berikut adalah beberapa cara menumbuhkan growth mindset pada anak :
  • Menggunakan bahasa dan tindakan yang baik agar bisa diterima dengan baik juga oleh anak-anak.
  • Pujilah anak untuk terus bekerja kelas dan latih mereka untuk mengembangkan pola pikirnya. Cari tahu apa yang berhasil, yang tidak berhasil, lalu mengapa itu tidak berhasil dan mencari tantangannya. 
  • Menerima kesalahan sebagai peluang belajar.
  • Seperti dijelaskan di atas bahwa growth mindset sangat menghargai setiap proses, maka jika anak mengalami kegagalan maka hargai dan berikan mereka semangat untuk mencoba lagi, mengevaluasi kira-kira apa yang salah dan mencoba kembali. 
  • Membantu anak untuk mengembangkan rasa keingintahuannya. Biarkan mereka bertanya, mengeksplorasi sehingga menumbuhkan keingintahuan untuk belajar hal yang baru tentang segala sesuatu di sekitar mereka. Dan kita sebagai orang tua harus dengan sabar dan bersama-sama menjelaskan kepada mereka tentang hal yang ingin mereka ketahui.
  • Mengubah hal negatif menjadi afirmasi positif. Mengajarkan kepada anak untuk mengubah keluhan, putus asa menjadi hal yanng bisa membangkitkan ia untuk mencoba lagi. Suatu kegagalan  pasti akan jadi suatu keberhasilan jika mau kembali mencoba.
Menumbuhkan growth mindset sangat penting ditanamkan sejak usia dini. Mendorong anak untuk tidak terpaku kepada hasil melainkan menikmati setiap prosesnya sehingga akan menjadikan anak-anak sukses dengan hasil yang baik. Perbanyak brainstorming dengan anak dan menggali segala hal yang ingin mereka ketahui. 

Referensi :
bppk kemenkeu.com, "Peran growth mindset vs fixed mindset pada pengembangan diri dan orang lain, 28 Desember 2022,<https://bppk.kemenkeu.go.id/pusdiklat-kepemimpinan-dan-manajerial/artikel/peran-growth-mindset-vs-fixed-mindset-pada-pengembangan-diri-dan-orang-lain-986174>




Tidak ada komentar:

Posting Komentar