Rabu, 29 Maret 2023

Sudah Siapkah Akan Kematian?

Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. (Qs, Al-'Ankabut : 64)

Dunia hanya persinggahan semata, maka dalam hidup pasti ada yang datang dan pergi. Ada yang susah dan senang, ada yang selalu merasa gagal, ada yang sukses dan memiliki harta yang berlimpah. Tapi hidup hanya sesaat. 

Belakangan ini sedang merenung dengan yang namanya kepergian, apakah kita siap jika orang terdekat yang paling kita sayangi pergi meninggalkan kita, apakah kita siap menjalani hidup ketika sudah kehilangan orang yang kita sayangi. Atau bahkan jika kita yang pergi terlebih dahulu, apakah kita siap meninggalkan mereka, apakah sudah selesai urusan kita dengan mereka. Ya Rabb...

Terkadang kita kesal dengan pasangan kita, orang tua kita, teman-teman yang berusaha mengajak kita ke jalan yang benar. Marah karena emosi sesaat, ego sesaat. Padahal orang tua telah mengasuh kita sedari kecil, menyekolahkan, memberikan perhatian. Yang masih ada orang tua, bahagiakan orang tua kita. Janganlah berkata kasar dan mintalah selalu ridhonya. 

Tidak ada yang mengetahui sampai usia berapa kita di dunia. 20, 30, 50? rata-rata usia yang diberikan oleh Allah di sekitar 60-70 tahun. Jika lebih dari itu adalah bonus dari Allah. Maka seharusnya jangan berfikir bahwa usia kita masih panjang dan masih ada jalan untuk bertobat. Kejar akhirat sedini mungkin dan jangan pernah ditunda-tunda. 

 “Setiap kita yakin dengan adanya kematian, namun kita tidak melakukan persiapan untuk menghadapinya. Setiap kita yakin dengan adanya surga, namun kita tidak melakukan amal kebaikan untuk mendapatkannya. Setiap kita yakin dengan adanya neraka, namun kita tidak merasa takut terhadapnya. Lantas, apa yang membuat kalian merasa gembira? Apa yang kalian tunggu dan harapkan dari dunia? Kematian, ia akan datang kepada kalian dengan membawa berita dari Allah; kebaikan ataupun keburukan. Wahai saudaraku, persiapkanlah perjalanan menghadap Allah dengan sebaik-baiknya.” (Mukhtashar Minhajul Qashidin, hlm. 384)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar