Jumat, 16 Juli 2021

Cara Mudah Bersosialisasi Di Masa Pandemi

Pandemi ini sungguh mengkhawatirkan dalam beberapa minggu belakangan ini. Lonjakan kasus Covid-19 membuat para Nakes kewalahan, IGD penuh dan bahkan harus waiting list. Banyak sekali pasien yang tidak mendapatkan ruang IGD dan ruang isolasi walaupun mereka sudah dalam keadaan lemah dan butuh penanganan. Bahkan tadi saya lihat di berita, ada pasien Covid-19 yang meninggal di kursi roda saat menunggu penanganan. RS kewalahan karena keterbatasan alat dan Nakes yang juga tumbang karena terpapar virus. Berdasarkan update data harian yang didapat dari halaman covid19.go.id per tanggal 16 July 2021 bahwa pasien yang terkonfirmasi positif sebesar 2.726.803, pasien sembuh 2.176.412 dan meninggal 70.192. 

Jujur hal ini membuat saya khawatir jika harus keluar rumah. Ketika pergi ke pasar untuk berbelanja keperluan mingguan, ketika harus mengantar barang, ataupun bekerja. Namun dengan adanya PPKM Darurat yang berlaku dari tanggal 05 Juli - 20 Juli 2021 diharapkan mampu menekan penyebaran Covid-19 di Jawa dan Bali. Perusahaan juga dituntut untuk memberlakukan WFH bagi yang tidak termasuk ke sektor essensial dan kritikal.  Menurut saya saat ini, tetap di rumah merupakan pilihan yang terbaik. Namun untuk para pejuang rezeki yang harus mencari nafkah di luar sana, semoga selalu dilindungi. Karena masih banyak orang yang juga terdampak dari adanya PPKM Darurat ini, semoga ada titik tengah yang bisa menguntungkan bagi warga yang terdampak dan pemerintah.

Tentunya pandemi ini juga berdampak pada cara kita bersosialisasi. Yang tadinya kita masih bisa bertemu dengan teman, rekan kerja, saudara walaupun dengan prokes yang tetap harus dijaga. Kini harus benar-benar diminimalisir kontak langsung dengan orang-orang. Agar saya masih bisa produktif dan tetap bersosialisasi dengan teman-teman walaupun di rumah saja. Ada beberapa cara yang saya lakukan untuk tetap menjaga silaturahmi dengan mereka.

1. Video Call atau Zoom
Pasti beda rasanya jika kita bertemu secara virtual dengan langsung bertatap muka. Namun selama pandemi masih tinggi saya rasa hal tersebut adalah salah satu cara terbaik untuk tetap menjalin silaturahmi. Sama-sama saling menjaga, khawatir salah satu dari kita ada yang terpapar jika kita melakukan kontak langsung. Biasanya saya menjalin komunikasi melalui video call dan zoom. Melepas kangen dengan saudara, teman, ataupun berkenalan dengan teman-teman baru dari komunitas ataupun dari sekolah. 

2. Mengirimkan kebutuhan bagi teman yang sedang isolasi
Biasanya jika saya mengetahui ada teman yang sedang melakukan isolasi mandiri, saya akan kirim beberapa bahan pangan setidaknya sebagai tambahan makanan selama mereka melakukan isolasi mandiri. Pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri sangat membutuhkan bantuan dari lingkungan sekitar, karena mereka tidak bisa kemana-mana,

3. Membeli kebutuhan rumah tangga kepada teman yang berjualan
Kita paham sekali bahwa pandemi ini berdampak kepada semua sektor, menurunkan penghasilan dan banyak sekali PHK. Maka dari itu biasanya jika saya membutuhkan suatu barang atau makanan, biasanya saya akan membeli dari teman yang berjualan. Selain membantu perekonomian mereka saya juga bisa menjalin komunikasi dan merekomendasikan kepada teman-teman lain agar mereka juga bisa membeli barang tersebut.

4. Mengikuti kursus
Ini sudah saya lakukan semenjak awal pandemi, ada beberapa kursus yang saya ikut. Selain mendapat ilmu, saya juga bisa mendapatkan teman baru.

5. Posting di twitter, instagram dan facebook
Memberikan komentar positif atau sekedar menanyakan kabar ketika mereka sedang update status bisa menjadi salah satu cara untuk kita bisa tahu keadaan mereka. Begitupula dengan saya, sesekali saya posting di twitter, instagram dan facebook ataupun menulis di blog. 

Ada banyak cara untuk tetap bisa bersosialisasi di masa pandemi tanpa harus melakukan kontak langsung.  Bosan dan jenuh pasti ada, namun itu adalah salah satu cara untuk membantu pemerintah dan Nakes untuk menekan penyebaran Covid-19. Kalau memang harus keluar rumah selalu terapkan protokol 5M. 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar