Minggu, 11 Juli 2021

Berbagi dan Peduli, Salah Satu Kunci Kebahagiaan

Sukses dan Bahagia


Apa definisi bahagia dan sukses menurut kalian?


Punya banyak uang? 
Punya jabatan tinggi dan gaji bagus?
Karir yang baik di suatu perusahaan?


Mungkin inilah contoh jawaban cepat jika kita bertanya apa arti sukses dan bahagia menurut sebagian orang. Beberapa mengira sukses adalah memiliki banyak uang sehingga apapun yang kita inginkan bisa tercapai. Menurut saya ada benarnya juga jika kita menilik dari sisi materi, karena tak bisa dipungkiri bahwa kita memang butuh uang untuk bisa membiaya semua keperluan sehari-hari. 

Pengertian Sukses

Bagi saya definisi sukses itu relatif, tiap pribadi memiliki pendapat dan parameter yang berbeda dalam mengukur kesuksesannya. Seorang wanita karir misalnya merasa bahwa dia akan sukses kalau berhasil dalam promosi jabatan yang sedang diadakan di perusahaannya, namun ada juga seorang mahasiswa yang baru lulus merasa sukses karena sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan yang sudah diinginkan sejak lama. 

Bagaimana seseorang bisa dikatakan sukses? Tentunya karena dia sudah berusaha maksimal untuk mencapai apa yang dia inginkan. Melewati berbagai tantangan dan proses yang tidak sebentar, menerima kegagalan sebagai bagian dari kesuksesan yang tertunda. Kesuksesan adalah belajar, yang harus disertai dengan kedisiplinan, komitmen serta konsisten. Kesuksesan yang kita terima pasti akan membawa rasa bahagia, sangat tidak mungkin orang yang mencapai apa yang dia inginkan tidak merasakan bahagia dan senang.

Bahagia dan Sukses Versi Saya

Bagi saya pribadi, bahagia adalah ketika kita bisa peduli terhadap lingkungan sekitar. Melakukan hal-hal yang bermakna. Dan sukses adalah ketika kita bisa menaklukkan tantangan dan masalah yang sedang dihadapi. Selalu berproses dan belajar untuk bisa menaklukkan ketakutan akan suatu hal, menaklukkan pemikiran yang negatif dan bisa berdamai dengan diri sendiri. 
"Kebahagiaan bukan melakukan hal-hal yang menyenangkan. Kebahagiaan adalah melakukan hal-hal yang bermakna." Maxime LagacĂ©
Dari sekian banyak kesuksesan 'kecil' yang saya rasakan, baru-baru ini saya belajar dan menerima kembali arti kesuksesan yang bisa menjadi pelajaran untuk saya. Bulan Juni 2021 kemarin adalah bulan yang sangat menguras tenaga dan fikiran. Dikarenakan kedua orang tua, adik dan tante saya positif Covid-19. Saya pun juga terpapar Covid-19 karena beberapa hari sebelumnya ada kontak erat dengan Ibu saya. Setelah kami dinyatakan positif kami pun melakukan isolasi mandiri. Beberapa hari setelahnya kondisi Ibu saya bisa dikatakan tidak baik, batuk yang lumayan parah, lemas, pusing dan tidak nafsu makan membuat kami harus segera bertindak.

Ditengah peningkatan Covid-19 seperti sekarang ini, mencari Rumah Sakit bukanlah suatu hal yang mudah. Walaupun saya sudah mendaftar di salah satu Rumah Sakit di daerah Tangerang beberapa hari sebelumnya (saya lakukan ini karena khawatir melihat ibu yang mulai lemas) namun RS tersebut masih belum bisa menerima pasien karena penuh. Akhirnya adik saya mendatangi beberapa Rumah Sakit yang bisa menerima Ibu saya setidaknya bisa pendapatkan penanganan terlebih dahulu namun nihil.

Ditengah perasaan yang hampir putus asa, akhirnya saya dihubungi oleh pihak Rumah Sakit tempat saya mendaftar sebelumnya dan menginformasikan bahwa Ibu saya bisa masuk ke Rumah Sakit tersebut. Dan mulailah proses belajar dimulai kembali, dimana saya dan adik-adik saya harus menyetujui Ibu saya dirawat di ruang isolasi dengan membuat surat pernyataan, belum lagi setiap hari harus memberikan semangat kepada Ibu saya untuk bisa sembuh, menaklukkan rasa cemas dan khawatir jika tiba-tiba ada telefon dari Rumah Sakit. Dan yang terakhir kami harus mencari plasma konvalesen oleh Rumah Sakit.

Jujur saya merasa saya adalah orang yang tidak baik dalam segi hubungan interpersonal, dan tanpa saya sadari ternyata saya memiliki support system yang luar biasa baiknya. Ketika saya kebingungan mencari plasma konvalesen, saya dibantu oleh teman-teman saya. Mereka memberikan informasi dan meneruskan kebutuhan saya kepada teman-teman mereka. MasyaAllah saya merasa tersentil karena terkadang cuek untuk sekedar menanyakan kabar ataupun menyapa mereka.

Sampai akhirnya saya merasa bahwa saya telah sukses dan bahagia karena saya bisa melewati proses ini, melewati cobaan yang telah diberikan Allah. Diberikan kemudahan yang tak terkira. Alhamdulillah Ibu saya sudah pulang ke rumah dengan kondisi yang jauh lebih baik walaupun masih dalam tahap pemulihan. Hubungan interpersonal saya dan teman-teman pun menjadi lebih baik.

Berbagi dan peduli, itu adalah salah satu hal yang akan membuat kita bahagia...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar