Minggu, 13 Maret 2022

Buku Diary dan Kenangan yang Masih Tersimpan


Saya tipikal orang yang suka menyimpan barang-barang yang menurut saya memiliki kenangan. Jadi ada satu box barang-barang yang sudah saya kumpulkan dari zaman SMP dan itu lumayan banyak sih. Ada pinsil mekanik, tiket pesawat terbang, fotobox pertama kali zaman SMA, kartu ucapan selamat ulang tahun dan beberapa barang-barang lainnya.

Kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang. Entah kenapa rasanya sayang kalau dibuang, karena itu bisa mengingatkan saya waktu saya menggunakan barang tersebut. Rasanya perilaku ini turunan dari Ibu saya deh hehehe. Karena beliau juga sama seperti saya, bahkan ada sweater saya waktu masih kecil dan itu masih ada sampai sekarang. Saya pakai, adik-adik saya pakai, dan sekarang dipakai oleh anak-anak saya.

Dari beberapa barang ‘berharga’ yang saya miliki, ada satu barang yang memang memiliki kenangan yaitu  buku diary saya dari zaman Sekolah Dasar. Ya, saya sudah suka menulis semenjak SD, walaupun kalau dibaca sekarang agak-agak geli gimana gitu tapi wajar karena usia juga masih kecil. Waktu SD saya memang tidak memiliki banyak teman, saya cenderung introvert dan waktu itu Ibu saya membelikan saya buku diary, beliau menyuruh saya untuk menuliskan segala hal yang tidak bisa saya utarakan.

Dan itu berhasil sih, segala keluh kesah saya ceritakan melalui tulisan. Ada cerita tentang masa-masa dijauhi oleh teman-teman, cerita tentang  kegalauan masa remaja dan sebagainya. Dan kebiasaan menulis di buku diary berlanjut ke SMP, SMA, sampai sekarang. Hanya saja ada perubahan media saja yang sudah mulai berbeda, SD, SMP, SMA saya menggunakan buku tapi ketika kuliah kalau tidak salah saya sudah mulai menulis di blog, tapi sayang blognya harus ditutup dan draftnya tidak saya simpan. Itu sedih sih.

Dari situ saya terus mengasah kemampuan menulis, sampai sekarangpun masih jauh sekali dari sempurna, masih harus belajar ini itu tapi semoga selalu berproses menjadi lebih baik. InsyaAllah.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar