Selasa, 22 Maret 2022

Kebaikan yang Akan Selalu Diingat



Tanpa kita sadari atau tidak, terkadang kita menerima banyak bantuan dari orang lain atau orang terdekat yang ada di sekeliling kita. Dan hal tersebut membuat kita merasa harus membalas budi dikarenakan bantuan yang kita rasa besar dari orang lain. Padahal mungkin saja orang tersebut memang dengan ikhlas membantu kita dan tanpa mengharapkan imbalan apa-apa, seperti tulisan saya  di sini

Dan tanpa saya sadari atau tidak, saya pun telah banyak ditolong oleh orang lain. Tapi pertolongan yang masih membekas di hati saya adalah ketika Ibu saya memerlukan donor plasma ketika terkena Covid-19 pada bulan Juli 2021 kemarin. Ya, ibu saya terkena Covid di saat kasus covid sedang tinggi-tingginya dan itu membuat saya khawatir dikarenakan usia Ibu yang berusia 63 tahun.

Kala itu saya sangat kesulitan untuk mendapatkan rumah sakit, sudah sekian banyak rumah sakit di daerah Tangerang yang saya hubungi namun mereka menolak. Kondisi Ibu sudah semakin lemah, saturasinya pun mulai menurun. Persediaan oksigen di rumah juga semakin menipis dan saat itu terjadi kelangkaan oksigen yang membuat saya semakin stress. Akhirnya ada satu rumah sakit yang bersedia menerima Ibu saya walaupun saya harus memaksa terlebih dahulu, dan Ibu langsung masuk ke dalam ruang isolasi.

Hati mulai sedikit lega, karena Ibu sudah ditangani oleh Dokter yang ahli dibidangnya. Saya hanya berdoa agar Ibu dikuatkan dan selalu diberikan semangat. Namun selang beberapa hari saya mendapatkan info dari pihak RS bahwa kami diminta untuk segera mencari donor plasma, padahal ketika saya berkomunikasi dengan Ibu rasanya ibu sudah mulai membaik lalu kenapa Ibu harus diberikan donor plasma?. Rasanya tidak karuan, karena mencari donor plasma yang cocok itu seakan mencari jarum di dalam jerami. Akhirnya saya mengumpulkan semangat kembali, apapun saya lakukan agar Ibu bisa mendapatkan donor plasma. 

Sudah dua hari berlalu, pendonor yang saya bawa tidak ada yang cocok. Saya sudah masuk ke group peretas covid, meminta bantuan sana sini, tetap tidak membuahkan hasil. Saya ingat betul saat itu sudah menjelang magrib, saya shalat magrib, dan di dalam doa saya menangis, berdoa kepada Allah sang pemilik jiwa. Dan Subhanallah tak berapa lama saya selesai berdoa, ada notifikasi di group whatsapp group komunitas covid. Mereka menginfokan kalau ada sisa plasma yang cocok dengan ibu saya. 

Singkat cerita, sy bertemu dengan pendonor di PMI. Dia mengatakan bahwa ini adalah plasma para pendonor dari teman-teman adiknya. Adiknya kebetulan sedang sakit dan ia hanya meminta doa untuk adiknya semoga cepat sembuh. Namun qadarullah, selang beberapa bulan, sy mendapatkan info kalau adiknya sudah meninggal.

Saya belum sempat untuk membalas budi atas kebaikan kakak beradik ini, hanya doa yang selalu saya panjatkan agar beliau mendapatkan tempat yang paling baik di sisi Tuhan. Semoga semakin banyak orang baik yang bisa membantu orang-orang yang kesulitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar