Senin, 07 Maret 2022

Ketika Menolong Tak Selalu Berupa Materi

Pada hakikatnya manusia adalah mahluk sosial dan makhluk individu, dimana sebagai makhluk individu memiliki makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga. Setiap manusia juga memiliki ciri khas atau corak kepribadiannya, maksud dari pada kalimat ini adalah setiap manusia yang terlahir pasti memiliki rupa, sifat, kepribadian yang berbeda bahkan saudara kembar sekalipun.

Manusia juga lahir sebagai makhluk sosial dimana manusia harus hidup bermasyarakat. Seperti misalnya, manusia butuh orang lain dalam pemenuhan kebutuhan dasar atau biologis, tunduk kepada norma yang berlaku di lingkungan, adanya kebutuhan untuk berkelompok, kehidupan sosial dan sebagainya. kita juga diharapkan untuk bisa membantu orang lain yang tengah mengalami kesulitan. 

Berbicara mengenai manusia sebagai makhluk sosial, dalam istilah psikologi ada yang dinamakan Altruisme. Menurut Myers (2012) Altruisme adalah  motif untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri. Orang yang altruis peduli dan mau membantu orang lain meskipun tidak ada keuntungan yang ditawarkan atau tidak mengharapkan imbalan. Misalnya para volunteer, mereka membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.

Namun adakalanya ketika kita menolong orang lain dengan niatan yang tulus dan ikhlas, terkadang pertolongan yang diberikan tidak disukai atau dianggap kurang baik oleh orang yang ditolong. Sehingga mungkin akan timbul perasaan tidak enak, atau malah terbersit perasaan menyesal karena sudah mencoba menolong tapi respon yang didapat negative.

Ada beberapa tips yang bisa dicoba ketika kita menolong tanpa terkesan merendahkan orang yang ditolong :

1. Lihat terlebih dahulu apa kebutuhan orang yang akan kita tolong. Terkadang mereka hanya butuh untuk didengarkan. Dengan kita menjadi pendengar yang baik tanpa disadari kita sudah membantu mereka meringankan beban. Dan ketika proses tersebut sebisa mungkin tetap fokus dan tidak menjugde atau menyalahkan tindakan atau keputusan yang sudah dibuat.

2. Mengirimkan sesuatu untuk menunjukkan kalau kita peduli dengan mereka. Tidak perlu berbentuk barang, bisa dikirimkan berupa surat, voice note melalui message yang menginfokan kalau kita akan selalu ada untuknya. Kalaupun kita memiliki dana lebih, bisa mengirimkan parcel, bunga, buah-buahan dan lain sebagainya.

3. Tanyakan apakah kita bisa membantu meringankan pekerjaannya. Menurut saya ini hal sangat membantu ketika ada orang yang dengan sukarela ingin membantu untuk meringankan pekerjaan. Misal seperti saya, disaat WFH dan tetap harus bekerja, bantuan dari suami untuk menjaga anak-anak selama saya bekerja itu bisa membuat saya lebih fokus dan tenang dalam bekerja.

4. Sama halnya ketika kita mendengarkan keluh kesah mereka, kita juga bisa memberikan semangat dengan memberikan affirmasi positif. “Kamu bisa” atau “Semua pasti akan melalui proses ini tapi kita harus yakin pasti bisa”. Terkadang orang yang memiliki masalah tidak bisa berfikir secara jernih. Dengan kita memberikan ide, saran, motivasi yang baik maka akan membuka fikirannya dan bisa melalui masalahnya denga baik. 

Membantu atau menolong orang lain tidak selalu berbentuk materi. Karena terkadang ada orang-orang yang merasa ‘direndahkan’ jika kita menolong dengan menggunakan materi. Hal-hal kecil seperti penjelasan di atas juga bisa dicoba loh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar