Hari Sabtu tanggal 19 Maret 2022 saya bersama teman-teman dari komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreneur) berkesempatan untuk mengikuti webinarnya Teh Diah Mahmudah S.Psi, Psikolog dan Bapak Dandi Birdy S,Psi via zoom. Mereka berdua adalah Psikolog & Founder Biro Psikologi Dandiah. Dan kami mendapatkan pelajaran yang Subhanallah maknanya yaitu tentang Inner child.
Dahulu waktu saya kuliah
di jurusan Psikologi, saya juga sempat membaca tentang inner child ini. Lebih
tepatnya membaca karena materi ini harus dipresentasikan hehehe. Tapi setelah
itu pengetahuan tentang materi ini hilang entah kemana. Lalu saya mulai membaca
dan belajar tentang inner child lagi dari salah satu group telegram yang
membahas tentang inner child. Dan materi dari Teh Diah dan Pak Dandi kemarin menambah
pengetahuan saya tentang inner child.
Mengacu pada John Bradshaw (1992), inner child merupakan pengalaman masa lalu yang tidak atau belum mendapatkan penyelesaian dengan baik. Orang dewasa bisa memiliki berbagai macam kondisi inner child yang dihasilkan oleh pengalaman positif dan negatif yang dialami pada masa lalu.
Inner child adalah bagian dari diri kita yang perlu
diakui, diterima, disayangi supaya dapat berdamai dengan masa lalu dan semangat
menyambut masa depan. Teh Diah menyebutkan jika Inner child lebih kepada sosok
anak kecil dimana ada sisi happy dan unhappy dan biasanya muncul di usia 20
tahunan, sementara luka pengasuhan biasanya muncul di usia 15 tahun.
Definisi Luka Pengasuhan dalam Perspektif Islam.
Luka pengasuhan terjadi karena ada hak anak
yang minim atau tidak dipenuhi sosok orang tua. Apa saja sih hak anak tersebut
:
- Hak untuk hidup & tumbuh berkembang
- Hak untuk mendapatkan perlindungan & penjagaan dari siksa api neraka
- Hak untuk
mendapatkan nafkah & kesejahteraan
- Hak untuk
mendapatkan pendidikan & pengajaran
- Hak untuk
mendapatkan keadilan & persamaan derajat
- Hak mendapatkan
citra kasih
- Hak bermain
7 Tema Luka Pengasuhan
Ada 7 tema tentang luka pengasuhan orang tua
dimana jika salah satu terjadi mungkin akan berdampak pada anak sampai dewasa :
- Unwanted Child
dimana anak tidak diharapkan ada oleh orang tua
- Bullying yang
berawal dari rumah
- Sibling Rivalry atau
persaingan antar saudara kandung
- Buah Helicopter
Parenting dimana pola pengasuhan dimana orang tua terlalu fokus pada anaknya
sehingga yang terjadi malah over controlling, over protecting dan over perfect.
- Parent Way yaitu
pola pengasuhan otoriter
- Anak Broken Home
- Anak terlantar di rumah mewah
Ada beberapa note dari Teh Diah yang bikin saya
‘jleb’ banget adalah anak yang terluka batinnya terlahir dari orang tua yang
memiliki anger management yang buruk (dan saya langsung membaca tentang apa itu
anger management karena khawatir kalau ternyata saya memiliki anger management
yang buruk hiks), Kita harus menjalin
hubungan yang hangat ke diri sendiri sebelum menjalin hubungan ke orang lain.
Dan satu note lagi adalah mengubah respon kita pada takdir, bukan menyalahkan
takdir.
Lalu saya mendalami diri saya sendiri, apakah
saya memiliki inner child yang tidak pernah sadari dan berdampak pada perilaku
saya selama ini? Karena saya merasa saya baik-baik saja kok. Tapi ternyata
tidak, mungkin ada hal yang saya tekan dan berusaha saya lupakan. Perlahan saya
tulis di buku hal-hal apa saja yang saya tidak bisa berdamai dengan pengalaman
masa lalu, dan semoga perlahan juga saya bisa berdamai dengan inner child dan luka
pengasuhan yang saya terima sewaktu masih kecil.
Oh iya, yang mau mendapatkan info, ikutan workshop atau mau membeli buku nya Teh Diah dan Pak Dandi, silahkan langsung follow instagramnya Dandiah HR & Care Center di @dandidiahconsultant yaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar