Rabu, 19 Agustus 2020

Merdeka Finansial



Salah satu hal yang selalu menjadi keinginan saya adalah kemerdekaan finansial? Memangnya sampai saat ini belum merdeka finansial mba?

BELUM

Merdeka finansial versi saya adalah terbebas dari hutang dan riba, memiliki investasi jangka panjang baik dari segi pendidikan anak, investasi untuk hari tua, jaminan kesehatan dan mampu untuk menahan segala pengeluaran yang lebih mengarah pada keinginan daripada kebutuhan. Hal yang sulit adalah ketika keinginan berubah menjadi kebutuhan, maka arus pendapatan akan berantakan apalagi jika tidak tercatat dengan baik.

Selama ini di setiap bulan saya membuat catatan pengeluaran, guna mengetahui dan mendeteksi pengeluaran mana yang terlalu besar dan perlu penyesuaian. Dan guna menghindari hutang, saya dan suami tidak memiliki kredit card dan menghindari pinjaman tunai online atau cicilan tanpa kartu kredit. Jadi segala pengeluaran yang ada sebisa mungkin kami kontrol, itupun terkadang masih suka loss. Kalau mau berhutang sih menurut saya wajar-wajar saja, namun ketika memutuskan untuk berutang, putuskan pula bagaimana cara membayarnya agar kita segera keluar dari utang, apalagi utang yang konsumtif.

Setelah bisa meminilamisir hutang, kita bisa untuk mencoba investasi. Tujuannya supaya uang yang ditanamkan pada sebuah produk investasi berkembang, bukan malah tergerus. Kita bisa mulai berinvestasi di deposito, reksadana, saham, dana pensiun, tabungan pendidikan sampai ke investasi emas. Pilih investasi yang kita bisa kontrol, jika ingin investasi yang cepat berkembang bisa pilih reksadana atau saham. Namun perlu diketahui juga untuk resikonya ya.

Mencapai kemerdekaan finansial memang bukan suatu hal yang mudah, namun patut untuk diperjuangkan. Dibutuhkan komitmen, disiplin dan konsistensi guna mencapai kemerdekaan finansial. Jika sudah merdeka finansial, ekonomi akan terjaga karena sudah terencana dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar